Foto: Pabrik Cincau Yuk Fa di Aceh, Generasi ke-3 Penjaga Warisan Tiongkok

Konten Media Partner
20 April 2021 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembuatan cincau di pabrik milik Yuk Fa di Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pembuatan cincau di pabrik milik Yuk Fa di Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Sudah puluhan tahun Yuk Fa (64 tahun) mengelola pabrik pembuatan cincau di Gampong Laksana, Banda Aceh. Usaha itu warisan dari kakeknya. Yuk Fa adalah generasi ke-3 yang mengelola pabrik, setelah ayahnya. Menjaga warisan bahan minuman dan makanan olahan daratan Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Kata cincau berasal dari bahasa Hokkian, xiancao, untuk menyebut makanan sejenis agar-agar atau gel yang diproduksi dari tananan Mesona Procumbens dan Mesona Chinensis. Tanaman ini banyak terdapat di Tiongkok.
Cincau dinilai kaya nutrisi, menjadi bahan campuran minuman dan makanan favorit di bulan Ramadhan.
Daun Mesona, bahan cincau. Foto: Suparta/acehkini
Di Banda Aceh, pabrik cincau warisan leluhur Yuk Fa, awalnya berada di Gampong Baro, Pasar Aceh, dinamai Cincau Gampong Baroe. Nama merek itu melekat sampai kini. Saat pabrik beralih ke tangannya, Yuk Fa memindah lokasi produksi ke Gampong Laksana.
Kini, dibantau sang putranya Suwanto bersama 6 pekerja lainnya, Yuk Fa memproduksi cincau yang dipasarkan ke seluruh kabupatan/kota se Aceh, dengan harga jual Rp 20 ribu per kaleng.
Yuk Fa (65 tahun) generasi ketiga pengelola pabrik cincau di Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
“Sebelum covid-19, dalam sehari kita produksi sekitar 900 kilogram cincau atau 300 kaleng dalam sehari. Pekerja saat itu sampai 20 orang. Saat pandemi jumlah produksi kita hanya 10 persen dari normalnya. Baru di bulan puasa ini produksi sedikit meningkat,” Yuk Fa, menjelaskan.
ADVERTISEMENT
Untuk bahan baku daun cincau, Yuk Fa mengaku masih memasoknya dari Pulau Jawa selain dari Sumatera Utara. []

Lihat foto-foto berikut:

Merendam daun mesona, bahan cincau. Foto: Suparta/acehkini
Karung daun mesona, bahan cincau yang dipasok dari Jawa dan Medan. Foto: Suparta/acehkini
Membersihkan kaleng pencetak cincau. Foto: Suparta/acehkini
Pabrik cincau yang dikelola Yuk Fa di Gampong Laksana. Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Suwanto, putra Yuk Fa, generasi selanjutnya pengelola pabrik cincau di Banda Aceh.
Cairan cincau. Foto: Suparta/acehkini
Pabrik tempat produksi cincau. Foto: Suparta/acehkini
Cincau yang sudah jadi di dalam cetakan kaleng. Foto: Suparta/acehkini
Cincau siap jual ke seluruh Aceh. Foto: Suparta/acehkini