Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Seratusan santri Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah di Gampong Sibreh Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, menjalani rapid test gratis, Kamis (11/6). Kegiatan yang diinisiasi Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah dan Dinas Kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona di lingkungan dayah (pondok pesantren).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El-Madny, menyampaikan pelaksanaan rapid test ini bertujuan untuk mengetahui status para santri dayah tersebut terpapar COVID-19 atau tidak. Juga sekaligus memastikan mereka aman dan tenang dalam proses belajar dan mengajar di masa pandemi COVID-19.
"Ini juga merupakan bagian dari mentaati perintah Allah SWT untuk kebaikan kita bersama, untuk itu saya mengajak untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19 yaitu memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan," kata Usamah dalam siaran pers, Kamis (11/6).
Usamah menyebut, sebagai warga Aceh yang kental implementasi Syariat Islam, senantiasa memanjatkan doa agar segala musibah COVID-19 terangkat dari Bumi Serambi Mekkah. Menurutnya, peran ulama dan pimpinan dayah di garda terdepan sangat dibutuhkan dalam memutuskan rantai pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, semua yang dilaksanakan di dayah oleh Pemerintah Aceh adalah murni untuk kemaslahatan umat. Tak terkecuali untuk rapid test tersebut. Dirinya juga mengapresiasi Tgk Faisal Ali selaku pimpinan dayah yang telah memberikan respon cepat terkait pelaksanaan rapid test guna memastikan agar seluruh civitas akademika Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah dalam keadaan sehat.
"Dalam masa pandemi COVID-19 ini kita melakukan 2 ikhtiar, baik itu ikhtiar duniawi maupun ikhtiar ukhrawi," sebut Usamah.
Sementara itu, Pimpinan Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Teungku Faisal Ali menyampaikan bahwa selama ini dayah yang dipimpinnya itu telah melaksanakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Bagi para santri yang baru balik dari kampung, maka kami mengisolasi mandiri mereka selama 15 hari. Begitu juga dengan para dewan guru, juga demikian," ujar ulama yang akrab disapa Lem Faisal itu.
ADVERTISEMENT
Lem Faisal yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh menyampaikan keinginannya agar santri selalu sehat, tidak terkendala masalah kesehatan, sehingga mereka tenang dalam proses belajar mengajar. "Santri tidak perlu was-was karena ini semata-mata demi kebaikan kita semua," sebutnya.
Selain itu, ia menambahkan, para santri untuk tidak perlu takut terhadap rapid test. "Rapid test bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan, hanya untuk mengecek saja. Jika positif maka diobati, jika tidak ya tidak apa-apa," kata Lem Faisal.
"Masalah kesehatan maka kita serahkan kepada pihak yang mengerti persoalan kesehatan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif turut menyerahkan sejumlah masker, alat pengecek suhu tubuh thermo gun, dan sabun untuk dapat dimanfaatkan oleh santri dayah dalam upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 di lingkungan dayah tersebut.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT