India Lockdown Imbas Corona: Kota Sepi, Polisi Usir Warga dengan Bunga (2)

Konten Media Partner
25 Maret 2020 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pemerintah India resmi mengumumkan lockdown seluruh wilayahnya selama 21 hari, mulai 25 Maret 2020, untuk pencegahan penyebaran Virus Corona. Sebelumnya, lockdown diumumkan sebagian besar negara bagian. Bagaimana suasananya, acehkini menghubungi beberapa rekan di sana dan mereka bercerita. Begini kisahnya:
Jalanan sepi di Jodhpur, Kota di Negara Bagian Rajasthan, India. Foto: Upendra Rathore untuk acehkini
Sebelum lockdown dinyatakan resmi berlaku secara nasional di India, beberapa negara bagian telah menerapkan aturan itu sejak 22 Maret, berlaku selama 14 hari, seperti di Negara Bagian Rajasthan, Jammu dan Kashmir, Kerala, Wilayah Ibu Kota Nasiona Delhi, dan negara bagian lainnya.
ADVERTISEMENT
Seorang warga Kashmir, Aijas mengatakan sebenarnya kondisi Kashmir sangat baik dan wisatanya mulai menggeliat lagi. Tetapi kemudian pemerintah mengeluarkan kebijakan lockdown. Dia mengaku awalnya takut dengan penutupan kota, namun setelah dijelaskan demi keselamatan semua warga, dia patuh.
“Semoga ini dapat berakhir cepat dan kami dapat menerima kembali wisatawan,” kata Aijas saat dihubungi acehkini.
Salah satu ruas jalan sepi di Kota Kashmir. Foto: Aijas untuk acehkini
Kashmir dikenal sebagai wilayah indah yang dikunjungi banyak wisatawan saban hari. Wilayah yang berbatasan langsung dengan Pakistan itu, juga kerap bergejolak karena politik kedua negara. Baca liputan langsung acehkini sebelumnya di sana:
Penutupan kota juga dikabarkan oleh Nihal, teman acehkini di Cochi, Ibu Kota Negara Bagian Kerala, India Selatan. “Saya di rumah saja tidak kemana-mana, semalam memang pasar ramai banyak orang membeli bahan makanan, tapi mulai hari ini tidak ada orang di jalanan,” kata Nihal, Senin (23/3).
ADVERTISEMENT
Menurut Nihal, pemerintah mengumumkan akan melakukan penutupan kota beberapa hari sebelumnya, jadi warga segera berbelanja. “Kalau saya tidak salah sampai tanggal 31 nanti jika tidak diperpanjang,” katanya.
Nihal mengirimkan foto suasana di sekitar tempat tinggalnya. Dia mengaku tak bisa jauh-jauh bergerak, karena polisi terus mengawasi warga.
Suasana pertokoan di Cochi. Foto: Nihal untuk acehkini
Baca liputan acehkini sebelumnya di Cochi:
Seorang rekan acehkini di Kota Jodhpur, Upendra Rathore mengakui warga di sana semuanya khawatir dengan perkembangan keadaan dan banyaknya berita. “Sekarang Jodhpur sedang dalam keadaan high alert,” katanya.
"Jadi semuanya di rumah untuk lebih aman dan tidak menyusahkan orang lain, jalanan sepi dan polisi aja di jalan juga," sambungnya.
Stasiun kereta api di Jodhpur. Foto: Upendra Rathore untuk acehkini
Lihat destinasi wisata di Kota Jodhpur dalam liputan kami sebelumnya:
ADVERTISEMENT
Kabar sama acehkini dapatkan dari teman yang berada di New Delhi, Ibu Kota India. Minggu (22/3), Pemerintah Kota Delhi melakukan drill atau percobaan penutupan kota, kesiapan rumah sakit dan tenaga medis. Walaupun ada protes namun percobaan ini berhasil. “Lockdown-nya (kota) diperpanjang sampai 31 Maret 2020,” Kata Ridhayani, salah seorang WNI yang tinggal di New Delhi.
Belakangan kebijakan ini diperpanjang lagi selama 21 hari, dimulai Rabu (25/3), setelah Pemerintah India mengumumkan lockdown secara nasional, pada Selasa kemarin.
Menurut Hayani walaupun Kota Delhi baru ditutup, namun keramaian sudah mulai berkurang sejak awal bulan lalu. Sekolah sudah mulai diliburkan dan mal juga tidak ada begitu ramai. “Walaupun orang India terkenal keras, namun mereka mengikuti pemerintah dengan patuh dan buktinya jalanan Delhi kosong hari ini,” tambahnya lagi.
ADVERTISEMENT
Lihat keramaian di Delhi dalam liputan kami sebelumnya:
Seorang diplomat Indonesia yang bertugas di New Delhi, Anisa A Sophia, cara yang dilakukan oleh polisi untuk mengingatkan orang lalu-lalang di jalan juga sangat menawan. “Polisi berjaga-jaga di beberapa titik yang biasanya ramai, jadi mereka akan memberikan setangkai bunga sambil mengingatkan orang untuk tetap berada di rumah,” katanya.
Warga India juga punya hal unik lainnya yang dilakukan. “Warga keluar ke arena terbuka di rumahnya sepeti balkon selama 5 menit untuk bertepuk tangan atau membunyikan bel sebagai tanda terima kasih kepada dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya,” tambahnya lagi.
Ajakan bertepuk tangan ini memang diserukan oleh pemerintah India. Warga melakukannya dengan antusias. Media bahkan memberitakan banyaknya pesohor Bollywood yang ikut kegiatan ini sepeti Akshay Kumar hingga keluarga Amithab Bachchan, yang melakukannya di balkon rumah mereka di Mumbai.
ADVERTISEMENT
Pemerintah India sendiri sudah menghentikan seluruh penerbangan dari dan keluar luar negeri sejak Sabtu (21/3). Bahkan sebelumnya mereka sudah menghentikan pemberian visa dan mengecek seluruh penumpang yang mendarat di India.
India juga memberikan bantuan selama penutupan kota ini kepada orang tak mampu. Hanya saja pemberian ini dilakukan berbeda-beda, sesuai aturan di masing-masing negara bagian. Contohnya saja, Negara Bagian Uthar Pradesh rencananya akan memberikan uang 1.000 Rupee, 20 kilo gandum dan 15 kilo beras per keluarga. Sementara Negara Bagian Telangana akan memberikan 1.500 Rupee dan 12 kilo beras.
Imbas lockdown membuat seluruh toko dan kedai yang bukan menjual menjual kebutuhan pokok ditutup. “Kereta api, bus, bajai, kendaraan online seperti uber dan ola serta taxi tidak beroperasi. hanya toko makanan, sayuran, farmasi, penyedia kebutuhan air dan rumah sakit yang dibuka,” ungkap salah satu sumber acehkini lainnya di Delhi.
ADVERTISEMENT
“Karena ini pandemik, jika kita tidak melawannya bersama, ekonomi juga akan jatuh nantinya,” tambahnya lagi. []
Salah satu kawasan wisata di Kashmir, sepi. Foto: Aijas untuk acehkini