Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Ini Alasan Kenapa Bandara SIM Aceh Besar Tak Bisa Tutup di Tengah Pendemi Corona
6 April 2020 21:30 WIB
ADVERTISEMENT
Sebagian besar logistik kesehatan, seperti obat-obatan, peralatan medis, serta kebutuhan penunjang medis lainnya untuk pencegahan COVID-19 di Aceh, selama ini masih dikirim langsung dari Jakarta dengan jalur udara.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif, saat memberikan alasan kenapa Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar tidak boleh dihentikan operasionalnya. Sebelumnya, sejumlah kalangan masyarakat di Aceh meminta bandara tersebut ditutup untuk menekan masuknya penumpang dari luar Aceh, guna mencegah penyebaran Virus Corona.
Menurut Hanif, sekilas permintaan tersebut terlihat rasional. Tentu masyarakat memiliki alasan yang baik atas hal itu. Namun perlu diperhatikan, efek buruk yang ditimbulkan jauh lebih besar lagi, karena pemenuhan kebutuhan medis yang selama ini dikirim dari Jakarta, akan sulit dilakukan bila bandara ditutup.
"Saya sangat tidak setuju (bandara ditutup), sebaiknya bandara tetap beroperasi," kata Hanif, Senin (6/4/2020).
Bila kebijakan penutupan bandara dilakukan, hal ini dapat dipastikan mengganggu pemenuhan kebutuhan medis. Padahal urusan kesehatan merupakan bidang pelayanan dasar bagi masyarakat yang harus dipenuhi pemerintah.
ADVERTISEMENT
Di tengah masa pandemi COVID-19 ini, keberadaan bandara merupakan sebuah keniscayaan. Sebab, dengan adanya transportasi udara, akan sangat membantu otoritas kesehatan dalam menangani COVID-19, seperti pengiriman sampel swab pasien PDP dan pengiriman sejumlah alat medis lain.
"Kebutuhan pesawat dan bandara tetap dibuka, wajib untuk memenuhi kebutuhan kesehatan, karena semua logistik kesehatan dari Jakarta," tutupnya.
Sementara itu Komandan Lanud SIM, Kolonel Pnb Hendro Arief H, mengatakan bandara masih dibutuhkan untuk untuk operasi kemanusiaan. Karena secara umum, penumpang sudah sangat berkurang. “Jadi maskapai yang beroperasi ke Aceh saat ini untuk kemanusiaan, dari sisi ekonomi sama sekali tidak menguntungkan,” katanya.
Lihat video berikut:
Kekhawatiran yang berlebihan bahwa masuknya COVID-19 lewat bandara, sudah diantisipasi sedemikian. Di bandara, setiap penumpang diperiksa dengan ketat, baik secara manual maupun secara digital melalui satu pintu keluar dan masuk.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pihak imigrasi juga sudah melakukan antisipasi. Saat ini di Bandara SIM Aceh Besar, tidak ada penerbangan dari internasional ke Aceh baik dari Kuala Lumpur dan Penang, sampai akhir Mei 2020. [*]
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!