Investor Malaysia Bakal Bangun Kembaran Twin Tower di Banda Aceh

Konten Media Partner
12 November 2019 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aminullah (menunjuk) bersama para investor Malaysia meninjau lokasi pembangunan. Foto: Humas Banda Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Aminullah (menunjuk) bersama para investor Malaysia meninjau lokasi pembangunan. Foto: Humas Banda Aceh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Investor asal Malaysia merencanakan membangun mega proyek, pusat perdagangan di bekas lahan Terminal Keudah, Banda Aceh. Bangunan yang dibangun menyerupai Twin Tower di Kuala Lumpur, Malaysia atau menara Petronas.
ADVERTISEMENT
Kepastian tersebut disampaikan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman usai menerima audiensi para investor Malaysia dari Nun Utama Holdings, di Pendopo Wali Kota Banda Aceh, Senin (11/11) sore.
Dalam keterangan tertulis yang diterima acehkini, Selasa (12/11), disebutkan pertemuan tersebut dihadiri oleh General Chairman Nun Utama Holdings, Ahmad Mohd Adnan, General President Faza Al Farisi, dan General Director Zulhelmi Mairin. Sementara Wali Kota Aminullah didampingi sejumlah pejabat Kota Banda Aceh.
Ahmad Moh Adnan mengungkapkan keyakinannya untuk berinvestasi di Banda Aceh. "Investasi ke Banda Aceh akan lebih cepat sepertinya, karena dukungan penuh dari Pak Wali,” katanya.
Pertemuan dengan investor Malaysia di Banda Aceh. Foto: Humas Banda Aceh
Kedatangan pihaknya kali ini, menyusul beberapa pertemuan sebelumnya dengan Aminullah. "Hari ini kami datang untuk menjajaki prosedurnya, teknis, dan konsep kerja sama. Kami juga sudah legal masuk ke sini, di bawah anak perusahaan kami Blue Nun Indonesia," ungkap Ahmad.
ADVERTISEMENT
Usai pertemuan, mereka meninjau ke lokasi dan mengambil beberap data teknis. Pada Selasa (12/11), para investor melanjutkan pertemuan teknis dengan dinas terkait.
Menurut Ahmad, rencana awalnya mereka akan membangun gedung 10 lantai. Lantai 1 sampai 4 untuk mall, sementara lantai 5-6 untuk penginapan alias hotel. Lantai selanjutnya akan dibagun berupa menara seperti Twin Tower di Kuala Lumpur. “Jika tak ada aral melintang, Januari 2020 sudah bisa dimulai pengerjaannya," ungkap Adnan.
Sementara itu Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengatakan peluang untuk investasi di bidang bisnis dan jasa masih sangat besar di Banda Aceh. "Banda Aceh saat ini begitu pesat perkembangan kotanya. Bisnis dan jasa juga sangat menunjang sektor pariwisata yang sedang kami genjot," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Wali Kota, lokasi eks Terminal Keudah sangat tepat untuk dibangun pusat bisnis dan jasa, terutama mall dan hotel. "Nilai plusnya, pemandangan Krueng Aceh yang sarat nilai sejarah," sebut Aminullah.
Ia mengungkapkan, sebelum Nun Utama Holdings berkunjung, beberapa investor sudah datang untuk menjajaki lahan seluas 11,7 ribu meter persegi milik Pemko Banda Aceh tersebut. "Soal perizinan, tinggal kita atur teknis pengelolaannya. Harapannya, peletakan batu pertama dapat dilakukan tahun ini," sebutnya lagi.
Wali Kota berharap, jajaran pemerintahan dan masyarakat agar menyambut dengan tangan terbuka setiap calon investor yang datang. "Layani dengan baik, mudahkan jangan dipersulit karena keuntungannya banyak, dari menampung tenaga kerja, PAD meningkat, wisatawan bertambah, dan aset Pemerintah Kota juga produktif," pungkasnya. []
ADVERTISEMENT