Kaji Hukum Cambuk, Siswi Aceh Raih Juara 3 Nasional Myres 2019

Ilustrasi hukum cambuk. Foto: Suparta/acehkini

Dua Siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banda Aceh, Hayatul Nufus dan Alya Zahrina, berhasil mengukir prestasi gemilang tingkat nasional dengan meraih juara 3 pada event Madrasah Young Researcher Super Camp (Myres) 2019 di Manado.

Pelajar Aceh tersebut ditetapkan sebagai pemenang ketiga setelah mampu mempertahankan hasil penelitiannya di hadapan penguji berjudul "Implementasi Hukum Jinayat pada Kasus Ikhtilath pada Nonmuslim dan Anak di Bawah Umur di Kota Banda Aceh". Kegiatan dilaksanakan di IAIN Manado, Rabu-Kamis (18-19/9).

Kabid Penmad Kanwil Kemenag Aceh, HM Idris, mengatakan poin penting dalam penelitian para siswa adalah hukum jinayah berlaku bagi seluruh masyarakat di Aceh, baik muslim maupun nonmuslim. Pelaku jarimah ikhtilath nonmuslim lebih memilih tunduk untuk dicambuk karena prosesnya cepat, sesuai Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayah tersebut.

Siswi Aceh memeragakan proses hukum cambuk. Dok. Kemenag Aceh

Dalam presentasi tersebut, mereka juga memamerkan hasil penelitian di stan yang disediakan, termasuk memeragakan proses hukum cambuk. Para pengunjung antusias bertanya tentang hasil penelitian mereka tersebut.

"Akhirnya mereka berhasil menjadi ketiga terbaik dari 9 peserta lainnya, untuk penelitian bidang keagamaan," jelas Idris dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/9).

Dua siswi Aceh meraih prestasi di Myres 2019, Manado. Dok. Kemenag Aceh

Menurutnya, Kegiatan Myres tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Nasional 2019, di Manado yang diikuti 54 peserta dengan total 1.018 judul penelitian. Peserta dibagi dalam 3 kategori yaitu: Sains, sosial humaniora, keagamaan.

Ketua Kontingen Aceh, Qadriah, mengatakan hari ini, Kamis (19/9) peserta KSM akan tampil untuk ujian tahap kedua. Ia berharap doa dan dukungan dari masyarakat Aceh untuk siswa siswi terbaik Aceh yang berlaga di event Nasional. []

Reporter: Adi W