Kala Mantan Kombatan GAM Ziarah ke Makam Panglima Ahmad Kandang

Konten Media Partner
28 Mei 2020 13:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan kombatan GAM berdoa di Makam Ahmad Kandang. Foto: Yon Musa untuk acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Mantan kombatan GAM berdoa di Makam Ahmad Kandang. Foto: Yon Musa untuk acehkini
ADVERTISEMENT
Ziarah makam adalah tradisi yang dirayakan dalam suasana lebaran Idul Fitri. Selain menjenguk makam orangtua, tradisi juga lazim dilakukan warga untuk mengunjungi makam orang yang pernah berjasa dalam kehidupannya.
ADVERTISEMENT
Tradisi juga dilakukan oleh mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang tergabung dalam Komiter Peralihan Aceh (KPA) Kuta Pasee. Sebanyak 100 lebih anggotanya menggelar ziaran ke makam mantan Komandan Operasi GAM, Ahmad Kandang di Gampong Leuhong, Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara, Rabu (27/5).
Ziarah makam Panglima (alm) Ahmad Kandang. Foto: Yon Musa untuk acehkini
Sebagian besar peserta ziarah tersebut adalah para mantan kombatan GAM yang terlibat langsung berjuang bersama Ahmad Kandang semasa hidupnya. Selain itu juga juga ikut anggota keluarga (alm) Ahmad Kandang serta masyarakat di sekitar lokasi makam. Acara ziarah diisi doa bersama, ditujukan kepada para syuhada serta seluruh korban konflik yang terjadi di Aceh, 15 tahun lalu.
Panitia Ziarah Makam (alm) Ahmad Kandang, Muzakir Tahir alias Teungku Pakeh, mengatakan kegiatan itu rutin dilakukan pihaknya setiap 4 Syawal atau hari ke-4 Idul Fitri, sejak hadirnya perdamaian di Provinsi Aceh setelah Pemerintah Indonesia dan GAM sepakat damai pada 15 Agustus 2005. Kesepakatan damai yang ditandatangani di Helsinki, Finlandia kerap dikenal sebagai MoU Helsinki.
Makam Ahmad Kandang. Foto: Yon Musa untuk acehkini
“Tradisi ziarah ini patut kami lakukan, dia guru kami, pemimpin kami. Di sini kami mengenangnya, mengingat jasa-jasa almarhum, berdoa bersama untuk dirinya dan seluruh syuhada yang telah bersedia berkorban untuk Aceh,” ungkap Teungku Pakeh.
ADVERTISEMENT
Ahmad Kandang memiliki nama asli Muhammad bin Rasyid, lahir tahun 1964 di gampong Meunasah Blang Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Ahmad Kandang meninggal di Paya Bakong, Aceh Utara, pada 27 Januari 2001.
Berdoa di makam. Foto: Yon Musa untuk acehkini
Sebagai salah seorang tokoh GAM, namanya pernah masyhur di awal tahun 2000. Sepak terjangnya kerap menghiasi pemberitaan media lokal, nasional bahkan internasional, hingga menjadi orang paling dicari TNI dan Polisi saat itu. Dia pernah menjabat sebagai Komandan Operasi Wilayah Samudra Pase. Pada akhir hayatnya, Ahmad Kandang sedang menjabat sebagai Komandan Operasi Seluruh Aceh-Sumatera. Hingga hari ini, nama Ahmad Kandang masih dikenang di kalangan mantan kombatan dan masyarakat Aceh.
Lokasi makam Ahmad Kandang berada jauh di pedalaman Aceh Utara, dari Kota Lhokseumawe butuh waktu tempuh 2 jam untuk sampai ke lokasi. Makamnya terpencil dari pemukiman penduduk, area sekitar dikelilingi kebun dan hutan dengan pohon-pohon besar. Pemerintah Aceh Utara telah membangun jalan yang memadai untuk menuju ke lokasi, sehingga kenderaan roda empat dapat menembus ke lokasi makam. []
Warga dan kombatan GAM di makam Ahmad Kandang. Foto: Yon Musa untuk acehkini
Spanduk ziarah makam Ahmad Kandang. Foto: Yon Musa untuk acehkini