Kala Ratusan Pelajar SD di Aceh Mengenal Sejarah ke Pendopo Gubernur

Konten Media Partner
20 Januari 2020 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan pelajar SD IT Cendekia Darussalam berkunjung ke Museum Aceh, Senin (20/1). Foto: Dok. Disbudpar Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan pelajar SD IT Cendekia Darussalam berkunjung ke Museum Aceh, Senin (20/1). Foto: Dok. Disbudpar Aceh
ADVERTISEMENT
Sebanyak 250 pelajar bersama 20 guru pendampingnya dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Cendekia Darussalam di Tungkop, Kabupaten Aceh Besar, berkunjung ke Museum Aceh pada Senin (20/1). Setelah diperkenalkan museum, siswa-siswi tersebut diajak jalan kaki berkeliling kompleks Pendopo Gubernur Aceh.
ADVERTISEMENT
Pendopo ini merupakan bangunan bekas kediaman Gubernur Belanda yang dibangun pada 1880 di bekas peninggalan kerajaan Sultan dan sekarang menjadi rumah dinas Gubernur Aceh. Kunjungan tersebut dalam rangka kegiatan 'Belajar Bersama Museum' yang diprakarsai oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum Aceh.
Para siswa berkeliling kompleks Pendopo Gubernur Aceh, Senin (20/1). Foto: Disbudpar Aceh
"Selain diajak mengenal Museum Aceh lebih dekat, ratusan peserta itu juga diajak keliling kompleks Pendopo Gubernur Aceh, kemudian juga ke objek situs sejarah Kandang Meuh dan Makam Sultan Iskandar Muda," ujar Kepala Disbudpar Aceh, Jamaluddin, dalam keterangan tertulis, Senin (20/1).
Ia menyebut, sesuai arahan dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Pendopo Gubernur kini mulai bisa diakses oleh masyarakat luas termasuk bagi wisatawan.
ADVERTISEMENT
"Pendopo Gubernur Aceh kini sudah dibuka untuk publik, setiap hari Senin hingga Kamis pada pukul 10.00-12.00 WIB," kata Jamaluddin.
Ratusan siswa SD berkunjung ke Pendopo Gubernur Aceh dalam rangka 'Belajar Bersama Museum'. Foto: Disbudpar
Bagi masyarakat atau wisatawan yang tertarik untuk berkunjung ke Pendopo Gubernur, sebut Jamaluddin, nantinya akan didampingi oleh pemandu tersendiri yang bersiap atau standby pada jam yang telah ditentukan tersebut.
Lebih lambut, Jamaluddin menyampaikan apresiasinya atas antusiasme ratusan pelajar tersebut yang begitu bersemangat mengenal tentang sejarah Aceh dan secara langsung mendapatkan informasi dari pemandu.
"Kita harapkan kegiatan seperti ini mampu meningkatkan kunjungan ke Museum Aceh dan bisa mengenalkan sejarah Aceh kepada para pengunjung. Kenali sejarah agar tak salah melangkah," pungkas Jamaluddin.
Para pelajar dan guru pendamping berfoto bersama di Pendopo Gubernur Aceh. Foto: Dok. Disbudpar