Khawatir Virus Corona, 15 Mahasiswa Aceh di Wuhan Minta Dievakuasi

Konten Media Partner
24 Januari 2020 20:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi berjaga di dekat pengumuman penutupan Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan, Hubei, China. Foto: Chinatopix via AP
zoom-in-whitePerbesar
Polisi berjaga di dekat pengumuman penutupan Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan, Hubei, China. Foto: Chinatopix via AP
ADVERTISEMENT
15 mahasiwa asal Aceh yang saat ini terisolasi di Kota Wuhan, yang terpapar Virus Corona, meminta untuk segera dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia. Mereka khawatir situasi virus pemicu pneumonia di Wuhan semakin memburuk.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat khawatir akan hal ini (Virus Corona). Oleh sebab itu, kami minta Pemerintah Indonesia untuk segera mengevakuasi kami," ujar Fadil, salah satu mahasiswa asal Aceh di Wuhan, saat dihubungi acehkini pada Jumat (24/1).
Ia menyebut, sejauh ini ke-15 mahasiswa asal Aceh masih dalam keadaan aman dan tidak ada yang terjangkit Virus Corona tersebut. Kendati demikian, mereka meminta dievakuasi secepatnya apabila situasi semakin memburuk.
Saat ini, ke-15 mahasiswa Aceh yang menempuh pendidikan di China terisolasi. Mereka memilih berdiam diri di asrama masing-masing untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona.
Lebih lanjut, Fadhil menambahkan, selain 15 mahasiswa tersebut, juga ada sembilan mahasiswa asal Aceh lainnya yang tengah menempuh pendidikan di China. Namun mereka berada di luar Kota Wuhan.
Asrama mahasiswa asing yang kuliah di Henan University, China, 2019. Foto: Rizki Maulida/acehkini
Rizki Maulida, seorang mahasiswa asal Aceh yang kuliah di Henan University yang terletak di Kota Kaifeng, Provinsi Henan, China, menyebutkan mahasiswa Indonesia di Kaifeng telah diimbau oleh pihak kampus untuk menggunakan masker saat keluar asrama. Mereka juga tidak diperbolehkan untuk keluar dari asrama di atas pukul 10 malam.
ADVERTISEMENT
"Keluar rumah diimbau menggunakan masker dan sarung tangan. Bahkan jadwal malam juga sudah ada peraturan, pukul 10 malam sudah tidak diperbolehkan keluar dan pulang telat lagi, disuruh hindari dari perkumpulan di tempat keramaian," ujar Rizki.
Petugas keamanan berjaga di sekitar Pasar Makanan Laut Huanan lokasi terdeteksi Virus Corona di Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/Hector RETAMAL
Seperti diberitakan kumparan sebelumnya, otoritas kesehatan China mengumumkan korban tewas akibat Virus Corona terus bertambah, Jumat (24/1). Dalam 24 jam terakhir, 6 orang dilaporkan meninggal dunia, sedangkan 200 orang lainnya positif terinfeksi Virus Corona. Jumlah ini menambah angka kematian akibat Virus Corona, dengan jumlah total korban tewas mencapai 26 orang, dan 830 orang terinfeksi.
Pemerintah China telah memberlakukan isolasi terhadap Kota Wuhan setelah menyebarnya Virus Corona. Pemerintah juga memberhentikan sementara operasional bus umum, kereta bawah tanah, bus antarkota, hingga penerbangan.
Imbauan KBRI Beijing, China. Foto: Kiriman Fadil
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, sejauh ini tidak ada WNI yang terjangkit Virus Corona. Imbauan telah dikeluarkan oleh Kemlu agar WNI menghindari Wuhan dan tidak kontak fisik dengan orang dengan gejala virus, seperti batuk, demam, dan sesak.
ADVERTISEMENT
Bagi WNI dalam kondisi darurat, bisa menghubungi nomor hotline KBRI Beijing @kbribeijing di 8610 6532 5486, atau menggunakan Tombol Darurat di aplikasi Safe Travel Kementerian Luar Negeri.