Konten Media Partner

Kisah Tia, WNI yang Terjebak Lockdown di Malaysia

22 Maret 2020 10:21 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Seorang warga Indonesia terjebak di Malaysia, setelah pemerintah setempat mengumumkan lockdown di negara tersebut pada 17 Maret 2020 lalu, untuk antisipasi pencegahan Virus Corona atau COVID-19. Tia, nama pendek perempuan itu membagi kisahnya kepada acehkini.
Jalanan sepi di sekitar Twin Tower, Kuala Lumpur, 21 Maret 2020. Foto: Asraf untuk acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Jalanan sepi di sekitar Twin Tower, Kuala Lumpur, 21 Maret 2020. Foto: Asraf untuk acehkini
Tia (32 tahun), wanita karir yang bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta. Sampai Minggu (22/3), dia sudah 5 hari bertahan di Kuala Lumpur dan Johor, Malaysia. Keberadaannya di sana bermula saat izin cuti untuk pulang ke Lhokseumawe, Aceh, yang merupakan kampung halamannya. “Untuk mengurus anak sekolah,” katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah urusan sekolah anak selesai, Tia berencana balik ke Jakarta. Namun, kantornya memberi tugas lain, harus berangkat ke Singapura dan Malaysia untuk urusan pekerjaan. Tia pun berangkat ke Malaysia dari Kuala Namu (Sumatera Utara), pada 15 Maret 2020, selanjutnya berencana ke Singapura.
Jalanan di Kuala Lumpur sepi setelah kebijakan lockdown, 21 Maret 2020. Foto: Asraf untuk acehkini
“Saat tiba di KLIA (Kuala Lumpur International Airport-Malaysia), saat itu sepi, tidak seramai biasanya,” kisahnya.
Perempuan itu kemudian membereskan segala pekerjaannya di Kuala Lumpur. Dia berencana terbang ke Singapure pada 17 Maret 2020, via KLIA, tiket sudah dikantongi. Tetapi pada 16 Maret, Pemerintah Singapura sudah mengumumkan pembatasan keluar masuk ke negara itu alias lockdown.
Warga berburu makanan di salah satu kedai di Johor, Malaysia, setelah Lockdown diumumkan. Foto: Tia untuk acehkini
Penerbangan ke Singapura dibatalkan, Tia memesan tiket untuk kembali ke Jakarta pada 20 Maret 2020. Tapi, lagi-lagi Tia harus berhadapan dengan kondisi kebijakan negara tersebut dalam mengantisipasi penyebaran Virus Corona. Pada 16 Maret 2020, Pemerintah Malaysia mengumumkan negara lockdown, diberlakukan selama dua pekan sepanjang 18-31 Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Tia membatalkan tiket kepulangannya ke Jakarta. Dia mendengar kabar, Singapura bisa dimasuki via perjalanan darat, berangkatlah ia menuju Johor untuk masuk ke Singapura menggunakan bus, namun ia ditolak masuk oleh imigrasi karena tidak memiliki penjamin di Singapura. “Saya tidak bisa masuk karena harus ada penjamin di Singapura,” ungkapnya.
Suasana di jalanan Johor setelah lockdown. Foto: Tia untuk acehkini
Tia pun kemudian bertahan di Johor, sembari berharap situasi segera membaik dan bisa meneruskan perjalanannya.
Pengakuan Tia, situasi Johor lengang karena kebijakan lockdown yang berlaku di sana. Semua toko harus tutup, kecuali toko penjual bahan pokok dan restoran. Restoran yang buka pun hanya melayani take away. Orang-orang dibatasi untuk bepergian kecuali ada keperluan, polisi melakukan patroli di jalan-jalan untuk mengontrol situasi.
Toko penjual bahan pokok masih buka di Johor. Foto: Tia untuk acehkini
“Saya stres berat karena tidak bisa melakukan kegiatan apapun selain makan dan tidur. Alhamdulillah komunikasi dengan keluarga di Aceh lancar, sedikit mengurangi stres,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Minggu (22/3) hari ini, Tia masih terus berusaha untuk bisa pulang ke Indonesia, sambil memantau kebijakan pemerintah di sana. “Kalau KLIA buka saya langsung pulang, kalau tidak maka tetap stay di sini,” tutupnya. [] Reza Juanda
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!