Konten Media Partner

Kisah Unik di Korea: Tisu dan Deterjen sebagai Hadiah Pindah Rumah

22 Agustus 2020 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tisu gulung. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tisu gulung. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Kalau ada acara pesta atau selamatan rumah baru apa yang akan dibawa para tamu untuk hadiah? Biasanya tidak jauh dari barang- barang yang bisa menjadi kebutuhan rumah tangga. Seperti peralatan dapur dan lainnya. Namun tidak semuanya menyukai hadiah seperti itu. Jadinya bingung harus membawa apa. Bagaimana jika meniru hadiah selamatan rumah baru ala Korea Selatan yang unik?
ADVERTISEMENT
Di Korea Selatan, pesta atau selamatan pindah rumah disebut dengan nama jipdeuri. Acara ini sendiri diadakan tuan rumah dengan mengundang keluarga, kerabat dan sahabat. Tidak seperti kenduri rumah baru di Indonesia yang bisanya lebih ramai. Selamatan di Korea walaupun terlihat sederhana namun memiliki banyak nilai budaya yang masih kental sampai sekarang. Walaupun kebanyakan generasi muda di Korea memilih tinggal di apartemen.
Pernah melihat acara makan-makan rumah baru di Korea? Buat pencinta drama memang ini bukanlah sesuatu yang baru. Drama Pinocchio dan drama lainnya banyak yang memperlihatkan adegan ini. Pada acara ini tamu tidak hanya diharapkan membawa keceriaan namun juga hadiah yang bermakna, seperti tisu gulung dan sabun.
Walaupun ini terhitung hadiah yang tidak menawan dan murah, namun ada beberapa makna dari pemberian hadiah ini. Sebagai simbol doa bagi pemilik rumah saat mereka memulai kehidupan baru.
ADVERTISEMENT
Tisu gulung menjadi hadiah yang paling sering diberikan saat jipdeuri. Tisu ini dilambangkan dengan kemakmuran dan keberuntungan yang tidak pernah habis. Seperti saat kita memakainya yang terus ada, semakin tebal gulungan, semakin baik.
Selain tisu gulung, tisu dalam kotak juga bisa menjadi pilihan karena memiliki makna yang sama. Terus ada saat ditarik keluar dari dalam kotak. Jangan heran banyak keluarga yang karena banyaknya yang membawa hadiah ini mempunyai persediaan tisu hingga setahun lebih.
Hadiah lainnya yang sering dibawa oleh para tamu adalah deterjen atau sabun. Pemberian ini membawa pesan kepada si empuhnya rumah untuk selalu bersih secara fisik dan spiritual. Seperti sifat pada busa sabun yang bisa membesar dan membersihkan. Makna lainnya adalah kesejahteraan dan uang yang banyak seperti gelembung yang keluar saat sabun dipakai.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi mencuci baju dengan deterjen. Foto: shutterstock
Khawatir si tuan rumah punya banyak sabun atau deterjen yang banyak maka sabun cuci piring bisa menjadi alternatif. Pemilik rumah yang baru saja menikah, tentu dengan senang hati menerima hadiah ini untuk menghemat belanja mereka selain doa supaya agar mereka selalu sehat dan sejahtera.
Sekitar tahun 60-an, banyak acara selamatan di Korea dibarengi dengan upacara untuk mengusir kesialan dan arwah jahat sehingga kala itu pematik api dan lilin menjadi hadiah paling populer sebelum akhirnya tergantikan oleh tisu dan sabun beberapa puluh tahun kemudian.
Berdasarkan kepercayaan tradisional masyarakat Korea, api merupakan elemen kunci rumah yang berpusat pada perapian. Pemindahan bara api dari rumah lama ke rumah baru dipercaya dapat mempertahankan kesejahteraan yang bertujuan untuk menentramkan rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Rumah dengan perapian yang semakin sedikit maka lilin dan pematik api adalah penggantinya. Nah walaupun sudah tidak begitu populer pemberian pemantik api dan lilin masih dilakukan. Hadiah ini dimaksud agar rumah baru tersebut selalu diterangi oleh kemakmuran dan keberuntungan.
Beberapa pendapat juga mengatakan pemberian lilin ini dikarenakan dulunya belum adanya listrik sebagai penerang sehingga hadiah ini akan sangat membantu. Pemberian itu kemudian berganti karena tisu dan diterjen juga pernah menjadi barang mewah pada masanya dan terus menjadi kebiasaan hingga saat ini.
Hal lainnya yang sering dilakukan saat menempati rumah baru adalah mengantar tteok atau kue beras. Namun bukan sembarang kue, tapi jenis pat shirutteok yang merupakan campuran kue beras dengan kacang merah.
ADVERTISEMENT
Seperti kebiasaan di Negara Asia Timur lainnya yang mempercayai bahwa makluk jahat dan hantu takut dengan warna merah tua. Sehingga banyak makanan yang dibuat menggunakan kacang ini. Konon dulu, memakannya dipercaya dapat mengusir aura buruk dan hantu. Walaupun sekarang banyak yang memakannya sebagai alasan kesehatan.
Di era modern, kue beras kacang merah ini banyak diberikan kepada tetangga saat tinggal di tempat baru sebagai tanda pengenalan. Sehingga kue ini juga kemudian dikenal dengan nama Isatteok atau kue pindah rumah. Pemberian ini dianggap dapat mengusir arwah jahat dan menjalin tali silaturahim dengan para tetangga sekitar. []