Liputan Khusus acehkini 2019 yang Menarik Pembaca: Ganja dan Perang

Konten Media Partner
1 Januari 2020 10:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GAM menyerahkan senjata untuk dimusnahkan, 19 Desember 2005. Foto: Adi Warsidi
zoom-in-whitePerbesar
GAM menyerahkan senjata untuk dimusnahkan, 19 Desember 2005. Foto: Adi Warsidi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sepanjang 2019, acehkini menurunkan sejumlah laporan khusus tentang berbagai isu di Aceh. Laporan tersebut umumnya berisikan liputan mendalam, terdiri dari beberapa judul berita.
ADVERTISEMENT
Di kumparan, laporan jenis ini masuk dalam topik Konten Spesial Partner 1001 Media. Seluruh partner kumparan di berbagai daerah Indonesia diharuskan membuat konten spesial ini, minimal satu laporan per bulan.
acehkini menurunkan sejumlah laporan khusus yang membahas tentang warung kopi, ganja dalam kehidupan orang Aceh, keberadaan bioskop di Aceh, kisah konflik dan liputan 15 Tahun Tsunami.
Berikut adalah 3 laporan khusus yang menarik paling banyak pembaca.
Ganja Ganja tumbuh subur di Aceh, tanpa perlu dirawat dan disiram. Dulu, sebelum label haram disandangnya, selalu menjadi bumbu penyedap rasa. Satu lagi, mengobati luka karena tersayat pedang atau tertembak peluru.
Hampir saban bulan, kabar tentang operasi ladang ganja di Aceh selalu hiasi media. Berhektare-hektare, dicabut lalu dibakar.
ADVERTISEMENT
dahulu saat ganja masih legal di Aceh, tanaman itu bebas ditanam di kebun rumah, bahkan ditanam di sela-sela cabai dan kopi. Ada yang dipakai untuk penikmat rokok, bumbu penyedap agar masakan lebih nikmat, hingga digunakan sebagai obat.
Berbagai isu berkembang untuk melegalkan ganja, termasuk usulan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Usulan berdasarkan pertimbangan atas sejumlah bukti ilmiah untuk mendukung keyakinan bahwa ganja memiliki manfaat.
Tapi, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh, Brigjen Pol Faisal AN, dengan tegas menyatakan penolakan terhadap usulan pelegalan ganja di dalam hukum internasional. "Wah, saya menolak sama sekali," ucapnya saat dikonfirmasi acehkini.
"Jangan kan legal, yang enggak dilegalkan saja, sudah mau hancur negara. Gimana mau dilegalkan," sebut Kepala BNNP Aceh, Rabu (13/2).
ADVERTISEMENT
Kilas Balik Konflik Aceh acehkini awalnya menulis tema khusus tentang Kilas Balik konflik Aceh pada Agustus 2019, saat peringatan 14 tahun Damai Aceh. Laporan berkisah tentang tentang korban, penyintas, dan kenangan para pihak bertikai. Bukan untuk mengungkit luka lama, tapi untuk belajar agar perang tak terulang.
Laporan yang berkaitan topik tersebut masih terus kami tulis sampai sekarang, mengingat terlalu banyak kisah yang harus diketahui pembaca dalam melihat masa lalu Aceh.
Salah satu laporan yang menyedot paling banyak pembaca adalah kisah salah seorang kombatan GAM, bernama Umar saat terjebak perang dengan aparat TNI. Lihat kisah berikut;
15 Tahun Tsunami Aceh Isu tentang Tsunami Aceh selalu menarik ditulis saat peringatan tahunan bencana paling dahsyat sepanjang abad ke-21 ini. acehkini menurunkan banyak kisah tentang peristiwa tersebut sejak awal Desember 2019, dan kami rencanakan akan terus menulisnya sampai akhir Januari 2020. Laporan tentangnya dapat dibaca dalam topik 15 Tahun Tsunami Aceh.
ADVERTISEMENT
Puluhan laporan telah kami turunkan, berkisah tentang kenangan para penyintas, kesiagaan, lokasi yang remuk, rekontruksi, sampai kebangkitan warga setelahnya.
Puncak peringatan 15 Tahun Tsunami telah diperingati pada 26 Desember 2019 lalu. Warga-warga di Aceh, di lokasi bekas bencana berkumpul di masjid, meunasah untuk berzikir dan berdoa. Pemerintah berharap, momen yang dikenang saban tahun itu, menjadi semangat warga Aceh untuk bangkit membangun lebih baik, dan lebih siaga terhadap bencana-bencana.