Melihat Penerapan Protokol Kesehatan dalam Wisuda Mahasiswa Unsyiah di Aceh

Konten Media Partner
24 November 2020 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Universitas Syiah Kuala di Aceh menggelar wisuda secara daring dan luring untuk pertama kalinya di masa pandemi COVID-19, Selasa (24/11). Foto: Humas Unsyiah
zoom-in-whitePerbesar
Universitas Syiah Kuala di Aceh menggelar wisuda secara daring dan luring untuk pertama kalinya di masa pandemi COVID-19, Selasa (24/11). Foto: Humas Unsyiah
ADVERTISEMENT
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) di Banda Aceh, Aceh, menggelar wisuda untuk pertama kalinya dalam masa pandemi corona pada Selasa (24/11). Dengan menerapkan protokol kesehatan, maka tak semua wisudawan hadir di Gedung AAC Dayan Dawood. Mereka yang hadir hanya representatif setiap fakultas dan lulusan dengan predikat pujian atau cumlaude. Selebihnya mengikuti prosesi wisuda secara daring.
ADVERTISEMENT
Panitia sangat membatasi tamu yang hadir langsung ke gedung AAC Dayan Dawood. Wisudawan yang hadir secara langsung saat prosesi wisuda tempat duduknya dibuat berjarak. Mereka juga harus mengenakan masker dan pelindung wajah.
Rektor Unsyiah, Prof. Samsul Rizal, mengatakan wisuda kali ini merupakan gabungan dari tiga periode wisuda yang seharusnya digelar pada bulan Mei, Agustus, dan November. Karena berbagai pertimbangan, pembatasan, serta berpedoman pada prosedur kesehatan, tidak semua lulusan dapat hadir langsung di prosesi wisuda.
Mereka yang hadir hanya representatif setiap fakultas dan lulusan dengan predikat cumlaude. Selebihnya mengikuti prosesi wisuda secara daring. Foto: Humas Unsyiah
Secara keseluruhan, jumlah lulusan Unsyiah Aceh yang wisuda kali ini sebanyak 3.313 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 27 orang dihadirkan ke dalam gedung dan sisanya mengikuti wisuda secara daring. Wisuda kali ini menggabungkan tiga periode, yaitu wisuda ke-145 periode Februari-April sebanyak 1.016 lulusan, wisuda ke-146 periode Mei-Juli 614 lulusan, dan wisuda ke-147 periode Agustus-Oktober sebanyak 1.683 lulusan. Secara keseluruhan hingga saat ini, jumlah alumni Unsyiah telah mencapai 133.283 orang.
ADVERTISEMENT
Prof. Samsul mengatakan pandemi COVID-19 telah mengubah banyak tatanan kehidupan. Bahkan, para pakar telah menganalisa kemungkinan transformasi yang akan terjadi setelah wabah ini usai. Transformasi ini lanjutnya, harus mampu dihadapi para lulusan dengan segala kemungkinan di masa depan.
“Selama di bangku kuliah, kita bukan hanya disiapkan untuk memiliki kompetensi, tetapi juga kemampuan untuk menganalisis dan mensintesis sesuatu dari apa yang sudah pernah terjadi,” ujarnya.
Lulusan Unsyiah yang diwisuda secara luring (offline) diwajibkan mengenakan masker dan pelindung wajah. Foto: Humas Unsyiah
Untuk itu, Samsul berharap para lulusan harus memiliki keberanian untuk mencoba serta kelapangan hati menerima apapun hasil yang telah dilakukan. Sikap untuk mandiri, berkompetisi, dan bersinergi harus dimiliki agar dapat menaklukkan tantangan.
Terlebih lagi menurut data Badan Pusat Statistik hingga Agustus tahun lalu, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,05 juta. Di antara jumlah itu, sebanyak 737.000 merupakan lulusan perguruan tinggi. Sementara di Aceh, jumlah angkatan kerja yang belum memperoleh pekerjaan sebanyak 147 ribu orang. Angka ini menempatkan Aceh di posisi ke-8 sebagai daerah yang memiliki pengangguran terbanyak di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Hal ini diperparah dengan kenyataan bahwa laju pertumbuhan alumni perguruan tinggi jauh lebih cepat dibandingkan laju pertumbuhan lapangan kerja,” sebutnya.
27 wisudawan yang hadir secara langsung di Unsyiah tempat duduknya dibuat berjarak, sisanya mengikuti wisuda secara daring. Foto: Humas Unsyiah