Mengenal Ombak untuk Peselancar di Lhoknga, Aceh Besar

Menjajal ombak pantai Lhoknga saat berlangsungnya Aceh Surfing Championship, 23 November 2019. Foto: Reza Juanda/acehkini

Pantai Lhoknga, Aceh Besar, dikenal sebagai salah satu lokasi favorit bagi wisatawan yang hobi berselancar dan ingin menjajal ombak besar nan garang. Lokasinya telah dikenal di kalangan komunitas surfing internasional.

Ombak besar memenuhi sepanjang pantai Lhoknga, salah satu lokasinya adalah Pantai Babah Kuala di Desa Mon Ikeun. Saban hari, sejumlah peselancar bermain di sana, seperti yang terlihat pada Sabtu (4/1/2020).

Peselancar mencari ombak di pantai Lhoknga, 4 Januari 2020. Foto: Ahmad Ariska/acehkini

Di Lhoknga, umumnya peselancar mengenal ada dua tipe ombak berbeda di bulan-bulan tertentu. Bulan Juni hingga November di saat musim angin Barat terkenal dengan ombak pantainya (beach break), sedangkan di bulan Desember hingga Mei saat angin Timur berhembus terkenal dengan ombak karangnya (reef break).

Para peselancar pun mengenal ada lima titik ombak yang bisa dinaiki peselancar di Lhoknga. Pertama adalah 'Left Hander Point', yaitu ombak kiri yang berjarak 300 meter dari bibir pantai yang cocok bagi mereka yang baru belajar.

Ombak pantai Lhoknga, 23 November 2019. Foto: Abdul Hadi/acehkini

Pselancar mendayung papan selancar di Lhoknga, 4 Januari 2020. Foto: Ahmad Ariska/acehkini

Kedua adalah 'Cemara Right Point', yaitu ombak kanan berjarak sekitar 300 meter dari pantai. Kedua titik ini menjadi titik favorit bagi para peselancar asal Negeri Sakura, Jepang.

Selanjutnya, 'Peak Point' yaitu ombak kanan dan kiri yang berjarak 300 meter dari pantai. Arusnya yang kuat membuat para peselancar harus lebih berhati-hati di sini.

Titik keempat, yaitu 'Suri Point' yang berjarak 200 meter dari pantai. Terakhir, 'Out Side Right Hander' yaitu Ombak kanan yang berjarak 500 meter dari pantai yang memiliki arus kuat dan berbahaya. [] Ahmad Ariska

Keindahan laut Lhoknga. Foto: Ahmad Ariska/acehkini

Siap-siap berselancar di Lhoknga. Foto: Ahmad Ariska/acehkini

Pesona alam di kawasan Lhoknga. Foto: Abdul Hadi/acehkini