Museum Tsunami Aceh Gelar Lomba Foto Jejak Heritage Tsunami di Tanoh Endatu

Konten Media Partner
27 November 2022 16:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melintas di antara foto-foto yang dipajang pada pameran foto kebencanaan 'Tanah Retak' di Museum Tsunami Aceh, Jumat (13/12/2019). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Warga melintas di antara foto-foto yang dipajang pada pameran foto kebencanaan 'Tanah Retak' di Museum Tsunami Aceh, Jumat (13/12/2019). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Menjelang peringatan 18 tahun Tsunami Aceh pada 26 Desember 2022, Museum Tsunami Aceh menggelar lomba foto bertema "Jejak Heritage Tsunami di Tanoh Endatu". Lomba dengan total hadiah Rp 12 juta yang diadakan mulai 23 November 2022 itu akan berakhir pada 5 Desember mendatang.
ADVERTISEMENT
Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ menyampaikan, kehadiran lomba foto ini sebagai bentuk sumber informasi dan pelajaran bagi generasi Aceh dan juga masyarakat dunia.
Menurutnya, jejak sejarah geografi Aceh telah menjelma sebagai laboratorium bencana gempa dan tsunami yang gaungnya telah mendunia terlebih saat musibah 2004 silam. Bahkan, rekam jejak tsunami telah menjadi destinasi wisata favorit, seperti PLTD Apung, Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami, Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, dan lainnya.
"Salah satu bentuk efektif agar benar-benar memahami peristiwa gempa dan tsunami Aceh adalah melalui gambar peristiwa yang diabadikan dalam bentuk fotografi," kata Syahputra.
Museum Tsunami Aceh dari udara. Foto: Abdul Hadi/acehkini
Ia menyebutkan karya fotografi bisa menggambarkan secara visual betapa dahsyatnya peristiwa yang pernah mengguncang dunia tersebut sehingga menjadi pelajaran dan sumber literasi bagi generasi selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, kata Syahputra, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui UPTD Museum Tsunami Aceh menyelenggarakan lomba foto dan pameran bertema "Jejak Heritage Tsunami di Tanoh Endatu" untuk mengenang, memperingati, dan mengambil hikmah dari peristiwa gempa dan tsunami Aceh.
"Lomba tersebut dilaksanakan semata-mata merawat sejarah, promosi Aceh, mitigasi bencana, sekaligus edukasi bagi generasi yang lahir pascatsunami," ujarnya.