Negatif COVID-19, Hasil Swab Jenazah PDP yang Dibuka saat Pemakaman di Aceh

Konten Media Partner
1 April 2020 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ruangan penanganan pasien COVID-19 di RSUDZA, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ruangan penanganan pasien COVID-19 di RSUDZA, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Hasil swab Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 berinisial EY warga Aceh Utara yang meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh pada Rabu (25/3) lalu, dinyatakan negatif COVID-19. Hasil pemeriksaan swab tersebut dikeluarkan oleh laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Aceh Utara, Andree Prayuda, saat dikonfirmasi acehkini pada Rabu (1/4/2020) siang.
"Hasilnya negatif (Corona). Hasil pemeriksaan yang dikeluarkan Balitbangkes telah kami terima, menunjukkan almarhum tidak terpapar virus corona (COVID-19, alias negatif," ujar Andree.
EY dipastikan meninggal karena menderita infeksi empedu yang dialami. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya dalam perawatan di RSUDZA Banda Aceh pada Rabu (25/3) malam. Jenazah almarhum telah dikebumikan di kampung halamannya di Aceh Utara.
Menindaklanjuti hasil tersebut, lanjut Andree, pihaknya telah menyampaikan kepada Muspika Syamtalira Bayu dan seluruh Tim Gugus Tugas bahwa status isolasi terhadap Gampong Pulo Blang telah dicabut. Wilayah itu sempat diisolasi karena saat EY dimakamkan dengan status PDP Corona, warga membuka plastik pembungkus dan memandikan mayat.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah, hasil ini sesuai dengan harapan kita semua, khususnya warga masyarakat Pulo Blang Kecamatan Syamtalira Bayu yang sempat diisolasi. Alhamdulillah, hari ini status isolasi telah dicabut,” kata Andree.
Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib. Foto: Kiriman Andree
Sebelumnya, Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib pada Jumat (27/3) menyebutkan EY yang saat itu berstatus PDP COVID-19 Aceh, meninggal karena menderita infeksi empedu.
Hal itu disampaikan ke publik untuk mengantisipasi kecemasan masyarakat karena status almarhum EY sebagai PDP, sementara jenazahnya telah dibuka dan dimandikan oleh pihak keluarga saat pemakaman.