Konten Media Partner

Pasien Positif COVID-19 dari Klaster Magetan di Aceh Bertambah Jadi 6 Orang

5 Mei 2020 20:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemeriksaan rapid test COVID-19 di Aceh pada 23 April 2020. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pemeriksaan rapid test COVID-19 di Aceh pada 23 April 2020. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Dua lagi warga Aceh yang pulang belajar dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur, terkonfirmasi positif COVID-19. Sehingga kini santri yang terjangkit virus Corona khusus dari klaster Magetan di Aceh menjadi 6 orang.
ADVERTISEMENT
Kedua santri tersebut masing-masingnya berinisial BD (24) asal Kabupaten Bener Meriah dan SK (18) dari Gayo Lues. Keduanya dinyatakan terjangkit virus Corona berdasarkan hasil swab yang dikeluarkan Balai Litbangkes Aceh pada Senin (4/5) malam.
Sebelumnya, 4 santri asal Kabupaten Aceh Tamiang yang pulang dari Magetan juga telah terjangkit virus asal Wuhan, China, itu. Dua di antaranya telah sembuh dari COVID-19.
"Saat ini sudah enam kasus baru COVID-19 di Aceh berasal dari klaster Magetan, Jatim," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, dalam keterangannya, Selasa (5/5) sore.
Pria yang akrab disapa SAG itu menjelaskan, BS telah dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh pada 2 Mei 2020 dini hari, setelah pemeriksaan rapid test yang dilakukan Tim Gugus COVID-19 Bener Meriah hasilnya reaktif.
ADVERTISEMENT
SAG mengatakan, sesampai di RSUDZA tim medis langsung mengambil sampel cairan tenggorokan dan cairan hidung (swab) terhadap BD. Swab berikutnya diambil sehari kemudian juga dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Lambaro, Aceh Besar. Berikutnya keluar hasil yang menyatakan BD terkonfirmasi positif COVID-19.
"BD terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan analisis swab dengan RT-PCR (Real Time Polymerase Chain Reaction). Bukan lagi hasil rapit test," kata SAG.
Berikutnya pasien positif berinisial SK asal Gayo Lues juga baru pulang dari Ponpes Al-Fatah, Temboro, Magetan. Menurut SAG, berdasarkan informasi dari Koordinator Gugus Tugas COVID-19 Pemkab Gayo Lues, dr Nevi, setiba di kampung SK sempat dikarantina di Balai Latihan Kerja (BLK), Blangkejeren, pada 18 April 2020. Kemudian Ia dibolehkan pulang karena menurut observasi tim medis tidak ditemukan gejala terkait Corona.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG. Foto: Abdul Hadi/acehkini
SAG menambahkan, meski tanpa gejala, pada 28 April tim medis di sana tetap melakukan rapit test, dan ternyata SK menunjukkan gejala reaktif virus Corona. Oleh karena itu, dua hari kemudian pemeriksaan terhadapnya dilanjutkan dengan pengambilan cairan tenggorokan dan cairan hidungnya di RSU Pemkab Gayo Lues. Swab SK dikirim ke Balai Litbangkes Aceh dan diperoleh hasil terkonfirmasi positif COVID-19, per 4 Mei 2020.
ADVERTISEMENT
"Kini SK sudah diisolasi di tempat karantina Pemkab Galus di BLK Blangkejeren," sebut SAG berdasarkan informasi dari dr Nevi di Gayo Lues.
Lebih lanjut, SAG menambahkan, dengan bertambah dua kasus baru tersebut, sehingga secara akumulatif kasus positif COVID-19 di Aceh menjadi 15 kasus per Selasa (5/5) pukul 15.00 WIB.
"Rinciannya, sebanyak 5 orang dalam perawatan, 9 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia. Kasus meninggal ini terjadi pada 23 Maret 2020, kasus lama," ujar SAG.