Pelayanan Dinilai Buruk, Pasien Corona di Pinere RSUDZA Banda Aceh Stres

Konten Media Partner
14 Juni 2021 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendorong pasien untuk diperiksa di Pinere RSUDZA Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Mendorong pasien untuk diperiksa di Pinere RSUDZA Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Pasien corona yang menjalani perawatan di ruang isolasi Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging (Pinere) Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Aceh, mengalami stres karena pelayanan dinilai buruk. Hal ini disampaikan keluarga pasien, Senin (14/6).
ADVERTISEMENT
Ikhsan, seorang keluarga pasien asal Kota Banda Aceh, menuturkan, ayahnya pada saat masuk ke rumah sakit khusus COVID-19 itu ditempatkan sendiri dalam satu kamar di ruang transit Pinere, sebelum hasil pemeriksaan swab (usap dahak) diketahui. Ketika keluar hasil positif, ayahnya lantas dipindahkan ke ruang isolasi Pinere.
"Dalam satu ruang isolasi terdapat lima pasien," katanya kepada acehkini, Senin (14/6).
Penempatan beberapa pasien dalam satu ruang isolasi, kata Ikhsan, berpengaruh pada pasien lain. Dia menyebut ayahnya sempat mengalami stres berat karena pasien yang dirawat di sebelahnya meninggal dunia.
"Pasien ada saja yang meninggal. Memang sudah ajal, tapi kemungkinan penyebabnya ditambah karena teknis dan stres. Ayah saya pernah ada pasien meninggal di sebelahnya, jadi dia ikut stres," ujarnya.
Salah seorang pasien yang sedang menjalani isolasi di Pinere RSUDZA. Foto: Suparta/acehkini
Itu sebabnya Ikhsan meminta ayahnya dipindahkan ke ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU) yang hanya ada seorang pasien dalam satu ruang. "Di sanalah kondisinya mulai membaik perlahan," kata Ikhsan.
ADVERTISEMENT
Keluhan lain disampaikan Ikhsan berupa jumlah perawat tidak sebanding dengan total pasien. "Masa pasien sampai 70 orang perawat di luar cuma 3 hingga 4 orang," ujarnya.
Ikhsan sudah pernah meminta tambahan perawat ke pengurus rumah sakit, tetapi belum ada penambahan sejauh ini. "Harusnya ini ditambah karena masyarakat butuh dan kondisinya sekarang darurat. Apalagi pasien COVID dari seluruh Aceh dirujuk ke sini," tutur Ikhsan.
Soal pasien yang mengalami stres juga dikatakan Milana, keluarga pasien asal Kabupaten Gayo Lues. Suaminya yang dirawat di ruang isolasi Pinere drop lantaran pasien yang sekamar dengannya meninggal dunia. Dia turut mengeluhkan mengenai jumlah perawat yang kurang sehingga pelayanan dinilai buruk. "Selama 9 hari di sini, begitulah adanya," katanya.
ADVERTISEMENT
acehkini sudah berupaya meminta konfirmasi tentang keluhan pasien ini ke Humas RSUDZA Banda Aceh, Rahmadi. “Akan dicek dulu ke Pinere,” katanya. Sampai berita ini tayang belum ada jawaban terkait keluhan pasien tersebut.
Sebelumnya, keluhan juga disampaikan oleh Muzakkir Abdul Hamid, keluarga dari mantan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah alias Abu Doto. Saat ini, Abu Doto sedang menjalani perawatan di sana. []