Konten Media Partner

Pemprov Aceh Pastikan Terus Pantau Warganya yang Terisolasi di Wuhan

26 Januari 2020 18:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG), saat memberikan keterangan terkait kondisi terkini mahasiswa Aceh di Wuhan, bertempat di Aula Dinsos Aceh, Minggu (26/1). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG), saat memberikan keterangan terkait kondisi terkini mahasiswa Aceh di Wuhan, bertempat di Aula Dinsos Aceh, Minggu (26/1). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Pemerintah Aceh memberi perhatian serius terhadap mahasiswa dan warga Aceh yang terisolasi di Kota Wuhan, China. Koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tiongkok, dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Jakarta terus dilakukan untuk memastikan anak-anak Aceh di sana dalam keadaan sehat dan aman.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani (SAG) pada konferensi pers terkait kondisi terkini mahasiswa Aceh di Wuhan, yang digelar di Aula Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh, Minggu (26/1).
"Koordinasi terus kita lakukan dengan Kemenlu RI di Jakarta dan KBRI di China," ujar SAG.
SAG menjelaskan, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah menugaskan Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri bertemu dengan anggota Komisi I DPR RI dan Kemenlu untuk berkoordinasi, guna menentukan langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan terhadap mahasiswa asal Aceh di Wuhan, China.
Konferensi pers terkait kondisi terkini mahasiswa Aceh di Wuhan, bertempat di Aula Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh, Minggu (26/1). Foto: Suparta/acehkini
Lebih lanjut, kata SAG, Pemerintah Aceh mengimbau agar keluarga para mahasiswa tidak resah dan panik. Kota Wuhan saat ini dalam pengawasan khusus otoritas pemerintah setempat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data terbaru dari Mulia Mardi, Direktur Pemuda Pelajar Indonesia se-Tiongkok, SAG menyebut bahwa tidak ada satupun warga Aceh di Kota Wuhan maupun kota lainnya yang dilaporkan terinfeksi Virus Corona.
SAG menambahkan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial sejak hari Jumat (24/1) sudah melakukan komunikasi dengan mahasiswa Aceh di Wuhan. Hal itu dilakukan seiring adanya harapan yang disampaikan mahasiswa agar Pemerintah Aceh menjemput mereka pulang.
Suasana mahasiswa aceh di asrama kampus di Kota Wuhan, China. Foto: Dok. Pemerintah Aceh
"Penjemputan anak-anak Aceh di Wuhan segera dilakukan apabila kondisi sudah memungkinkan," ujar SAG.
Permasalahannya, menurut dia, Kota Wuhan belum boleh diakses hingga saat ini, kecuali petugas khusus di sana. Kendati demikian, kata SAG, Pemerintah Aceh terus berkoordinasi dengan KBRI dan Kemenlu, karena menyangkut otoritas hubungan antarnegara.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah KBRI memastikan stok makanan masih cukup meski harganya kini lebih mahal. Anak-anak Aceh dalam kondisi sehat wal afiat," kata dia.
Hal senada disampaikan Staf Khusus Gubernur Aceh Fauzan Azima. Ia menyebut Pemerintah Aceh terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait, baik di Indonesia maupun di Wuhan, untuk mengetahui kondisi terkini para pelajar Aceh di Wuhan.
"Sesuai perintah Pak Plt Gubernur, Pak Al Hudri selaku Kadinsos Aceh sudah berangkat ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan Kemenlu dan anggota Komisi I DPR RI. Nantinya, hasil pertemuan tersebut juga akan kami sampaikan kepada awak media. Konferensi pers lanjutan akan terus kita buat, sehingga masyarakat terutama keluarga para pelajar kita lebih tenang menghadapi situasi saat ini," sebut Fauzan.
ADVERTISEMENT