Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Perayaan Maulid Nabi di Aceh: Zikir dan Santap Kuliner Beulangong
9 November 2019 19:09 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
ADVERTISEMENT
Seharian penuh dari subuh sampai jelang magrib, warga Gampong Gla Meunasah Baro, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar memperingati hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW atau Maulid Nabi.
ADVERTISEMENT
Caranya, memasak kuah beulangong , melantunkan zikir dan makan bersama. Tradisi telah berlangsung sejak lama, diwariskan turun-temurun.
Usai subuh, Sabtu (9/11). Pemuda dan orang tua berkumpul di meunasah untuk memotong sapi memasak kuah beulangong. Kuah itu adalah tradisi sejak lama di Aceh, kuliner warisan lelulur. Menu itu berisi daging sapi, potongan nangka muda dan bumbu khas Aceh.
Dinamakan kuah beulangong karena poses memasaknya dilakukan dalam belanga atau kuali besar. “Ini selalu dilakukan saat memperingati hari-hari besar agama dan adat, selain saat maulid, juga saat ramadan dan pesta-pesta,” kata Pak Din, tokoh Gampong Gla Meunasah Baro.
Usai salat zuhur. Kuah beulangong telah siap. Warga desa berbondong-bondong mendatangi meunasah. Mereka membawa wadah, tempat menampung kuah itu untuk disantap di rumah.
ADVERTISEMENT
Ada 10 beulangong yang dimasak di sana, 8 di antaranya dibagikan kepada seluruh warga Gampong, selebihnya untuk makan bersama di sore hari.
Usai salat ashar. Kelompok zikir mendendangkan keagungan Allah SWT dan kemuliaan Rasulullah Muhammad SAW, di dalam meunasah.
Saat bersamaan, warga mengantarkan aneka menu lainnya ke meunasah, yang dibungkus sedemikian rupa lengkap nasi, atau disebut idang. Menu itu menjadi santapan bersama memperingati maulid. Selain warga desa setempat, tokoh warga desa tetangga juga hadir, juga pejabat dari kecamatan. Makanan itu dimakan bersama kuah beulangong.
Uniknya, seluruh makanan harus dihabiskan. Jika tidak habis dimakan, maka panitia menyediakan kantong plastik, guna membawa pulang menu lebih ke rumah.
ADVERTISEMENT
Begitulah cara warga warga Aceh Besar memperingati Maulid Nabi Muhammad, acehkini merekam suasananya saharian, dari pagi sampai sore. Lihat foto-foto di atas dan di bawah ini. []