Pesan Nyak Sandang di HUT Ke-74 RI: Jaga Kemerdekaan

Konten Media Partner
17 Agustus 2019 17:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nyak Sandang saat bertemu Presiden Jokowi, 21 Maret 2018. Foto: Biro Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Nyak Sandang saat bertemu Presiden Jokowi, 21 Maret 2018. Foto: Biro Setpres
ADVERTISEMENT
Salah seorang penyumbang pembelian pesawat pertama Indonesia (RI-001), Nyak Sandang, mengingatkan generasi muda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang susah diperjuangkan para pahlawan. Hal tersebut disampaikannya saat menerima kunjungan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) di kediamannya, Desa Lhuet, Jaya, Aceh Jaya, tepat di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Semoga kemerdekaan ini bisa dijaga, diteruskan, dan diisi dengan baik. Ya Allah, berikan kemerdekaan ini berlanjut,” ucapnya singkat, Sabtu (17/8).
Saat dikunjungi, Nyak Sandang sedikit bicara. Di umurnya yang sudah lebih 90 tahun, ia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Kondisi tubuhnya yang sudah renta, membuat Nyak Sandang dan istrinya, Fatimah, sering sakit-sakitan.
Nyak Sandang saat ditemui di rumahnya, Sabtu (17/8/2019). Foto: ACT Aceh
Bercerita mengenai pesawat Dakota RI-001 Seulawah, Nyak Sandang bersama warga lainnya rela mengumpulkan sumbangan pada tahun 1948. Pesawat itu menjadi transportasi udara pertama milik Indonesia yang digunakan Presiden Soekarno untuk menjaga kemerdekaan. Pesawat ini menjadi cikal Garuda Indonesia.
Nyak Sandang yang kala itu berumur 19 tahun, bersama orang tuanya menjual sepetak tanah dan emas guna mendukung pembelian pesawat. Karena kontribusinya ini, ia pun pernah diundang oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo ke istana negara pada 21 maret 2018, sebagai bentuk apresiasi negara atas kedermawanannya.
ADVERTISEMENT
Staf Program ACT Aceh, Laila Khalidah, mengatakan perjuangan orang-orang terdahulu patut dihargai dengan baik. Darah pejuang tumpah demi merebut kembali kemerdekaan dari tangan penjajah.
Replika pesawat RI-001 di lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Foto: Humas Banda Aceh
Menurutnya, ada banyak cara mencintai Indonesia. Salah satunya dengan menjadi pribadi yang berkontribusi untuk kebaikan dan perbaikan Indonesia dengan peran apa pun yang dijalankan sebaik mungkin. “Tugas kita sekarang adalah mempertahankan kemerdekaan melalui penyejahteraan bangsa, menanamkan patriotisme sejak dini kepada anak-anak,” terangnya.
Hal senada disampaikan Astri Maulida, Humas MRI Wilayah Aceh. "Jangan berharap kepada orang lain menyelesaikan persoalan, kita mulai dari pribadi kita sendiri dari hal terkecil sekalipun seperti saling membantu, peduli terhadap lingkungan, dan mengharumkan bangsa Indonesia di kancah internasional,” katanya. []
Reporter: Adi W, Zulfurqan (ACT Aceh)
ADVERTISEMENT