PGE Mulai Pengeboran Sumur Migas di Syamtalira Aron Aceh Utara

Konten Media Partner
12 Februari 2023 17:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prosesi adat peusijuek (tradisi tabur tepung tawar) tajak atau pengeboran sumur migas A-55A oleh PT Pema Global Energi (PGE) di Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara. Foto: Dok. BPMA
zoom-in-whitePerbesar
Prosesi adat peusijuek (tradisi tabur tepung tawar) tajak atau pengeboran sumur migas A-55A oleh PT Pema Global Energi (PGE) di Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara. Foto: Dok. BPMA
ADVERTISEMENT
PT Pema Global Energi (PGE) mulai melakukan pengeboran sumur minyak dan gas bumi (migas) A-55A yang terletak di Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Tajak atau pengeboran sumur A-55A oleh PGE tersebut merupakan pengeboran sumur migas pertama sejak lapangan Arun dikelola oleh perusahaan nasional dan daerah.
ADVERTISEMENT
Tajak sumur A-55A diawali dengan prosesi adat peusijuek atau tradisi tabur tepung tawar yang dilakukan oleh ulama karismatik Aceh Teungku Muhammad Jafar (Abi di Lueng Angen) dan Teungku Abu Bakar Usman (Abon Buni), Kamis (9/2/2023). Kegiatan ini dilaksanakan di Gampong Mampree dan Ampeh, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara.
Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki dalam sambutannya saat peusijuek tajak sumur A-55A yang dibacakan Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur, menyebutkan kegiatan peusijuek sebagai tanda dimulainya aktivitas pengeboran untuk mendoakan agar upaya yang dilakukan oleh PGE menuai hasil dan mendapat berkah dari Allah SWT.
Prosesi adat peusijuek (tradisi tabur tepung tawar) tajak atau pengeboran sumur migas A-55A oleh PT Pema Global Energi (PGE) di Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara. Foto: Dok. BPMA
“Saya ingatkan lagi bahwa PT Pema Global Energi adalah perusahaan yang dilahirkan oleh masyarakat Aceh dan berkarya untuk masyarakat Aceh. Sekitar 78 persen tenaga yang bekerja di perusahaan ini adalah putra-putri Aceh. Untuk itu, mari kita doakan agar mereka mampu bekerja dengan baik. Jika ikhtiar ini berhasil, saya pastikan masyarakat yang ada di Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara dan masyarakat Aceh secara umum akan mendapatkan manfaatnya,” kata Mahdinur dalam keterangan tertulis BPMA yang diterima acehkini, Ahad (12/2).
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Muhammad Najib, menyampaikan bahwa pengeboran sumur A-55A oleh PGE merupakan pengeboran sumur pertama sejak lapangan Arun dikelola oleh perusahaan nasional dan daerah. “Tentunya kita sangat bangga dan berharap pemboran ini memberikan hasil yang sangat baik demi mendukung upaya peningkatan produksi migas,” ujarnya.
Ia menyebutkan, terdapat dua hal yang terutama dalam pengelolaan hulu migas yaitu penemuan cadangan baru dan peningkatan produksi dari cadangan terbukti. Selain dengan pengeboran sumur A-55A, PGE juga sedang melakukan serangkaian kegiatan lain seperti sedang dalam proses untuk peningkatan sales gas dari Wilayah Kerja B, di antaranya dengan mengurangi jumlah penggunaan gas untuk bahan bakar dan peningkatan efisiensi fasilitas produksi dan juga sedang melakukan seismik di lapangan Cunda dan Rayeu untuk mencari cadangan migas baru.
ADVERTISEMENT
“Kami mengharapkan kerja sama dan dukungan semua pihak terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh PT Pema Global Energi,” kata Najib.
Direktur Utama PGE, Teuku Muda Ariaman, mengatakan sejak pengambilalihan WK B oleh PGE pada Mei 2021 dari perusahaan sebelumnya, banyak keberhasilan yang sudah dicapai oleh PGE, di antaranya meskipun tingkat produksi migas (recovery factor) di WK B sudah mencapai 97 persen tapi PGE berhasil mempertahankan jumlah produksinya bahkan mampu meningkatkan volume penjualan.
Kemudian dari aspek anggaran dan keuntungan, PGE juga berhasil melakukan efisiensi sehingga telah mampu membukukan keuntungan dan telah dibagikan kepada para pemegang saham secara proporsional.
Teuku Muda menambahkan, dari aspek keselamatan kerja PGE juga telah mencapai 2,4 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan kerja sejak awal pengambilalihan hingga saat ini. Terkait dengan penawaran kepemilikan saham Participating Interest (PI) kepada BUMD Aceh Utara, saat ini sudah memasuki tahapan kesembilan dari 10 tahapan yang diatur oleh Kementerian ESDM, diharapkan akan cepat terealisasi agar Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga memiliki saham dalam pengelolaan Wilayah Kerja B.
ADVERTISEMENT
“Kami juga memohon dengan tulus doa dan dukungan semua pihak agar kegiatan pemboran berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil seperti yang kita harapkan bersama agar manfaatnya dapat membantu ketahanan energi nasional dan tentunya bagi kesejahteraan masyarakat Aceh Utara dan masyarakat Aceh umumnya,” ujarnya.
Santuni Anak Yatim dan Lakukan Kenduri Rakyat
Dalam seremonial peusijuek tajak sumur A-55A tersebut, PGE bersama perusahaan pelaksana pemboran PT Bina Mitra Artha (BMA) juga turut menyerahkan santunan kepada 110 anak yatim yang berasal dari desa di lokasi pengeboran serta desa dan pesantren di sekitar lokasi pengeboran. Santunan yang diserahkan berupa peralatan sekolah dan sejumlah uang tunai.
Selain itu, di hari yang sama juga turut dilaksanakan kenduri rakyat di dua desa lokasi pengeboran yaitu Gampong Mampree dan Ampeh, juga di Dayah Nurussalam yang berada di sekitar lokasi pengeboran dengan mengundang masyarakat dari 12 desa sekitar. []
ADVERTISEMENT