Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Potret Produksi Keripik Saree, si Gurih nan Renyah dari Aceh
9 Juni 2019 13:22 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB

ADVERTISEMENT
Di Aceh, keripik singkong termasuk camilan yang lazim dihidangkan untuk tetamu di hari raya. Camilan ini diletakkan dalam stoples bersama penganan-panganan khas Aceh lainnya.
ADVERTISEMENT
Sentra produksi keripik singkong yang sudah berlangsung puluhan tahun ada di Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar. Bahkan orang-orang di Aceh menyebut 'Keripik Saree' untuk nama keripik dari singkong tersebut.
Ada ratusan kios atau warung berjejer di pinggiran jalan di Saree, mereka memproduksi dan menjual keripik selain hasil pertanian lainnya. Tempat usaha ini berada di jalan nasional yang menghubungkan Ibu Kota Provinsi Aceh, ke pesisir timur dan wilayah tengah Aceh.
Sofyan (46 tahun), salah satu warga yang memproduksi Keripik Saree. Usaha itu sudah belasan tahun dilakoninya.
“Dari menggoreng keripik ini, saya bisa membiayai pendidikan anak-anak sampai ke bangku kuliah,” ungkap Sofyan, bangga.
Menurut Sofyan, menjelang lebaran kemarin, dia menggoreng sampai satu ton keripik tiap harinya. “Pas hari lebaran tutup, ini baru menggoreng lagi,” kata Sofyan saat acehkini singgah di dapur produksinya, Sabtu malam (8/6).
ADVERTISEMENT
Selain sentra pertanian, Saree juga menjadi titik tengah antara Banda Aceh dan Pidie. Setiap kendaraan dari dan ke Ibu Kota Provinsi Aceh pasti akan berhenti sejenak di tempat ini, sekadar istirahat sambil ngopi, juga untuk belanja beragam oleh-oleh, termasuk Keripik Saree.
Fotografer: Suparta