Konten Media Partner

Sejarah Hari Sanger yang Diperingati Setiap 12 Oktober di Aceh

12 Oktober 2021 15:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kopi Sanger khas Aceh. Foto: Husaini/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Kopi Sanger khas Aceh. Foto: Husaini/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap tanggal 12 Oktober di Aceh diperingati sebagai Hari Sanger Sedunia atau International Sanger Day. Sanger adalah sajian kopi khas Aceh dengan campuran sedikit gula dan susu. Sanger kerap ditemui di warung kopi yang menyajikan kopi Aceh.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana sejarah lahirnya Hari Sanger Sedunia?
Pencetusan Hari Sanger awal mulanya sama sekali tidak disengaja. Semuanya bermula di Twitter. Sekitar pukul 9 malam, 11 Oktober 2013, Fahmi Yunus, sang pencetus, mencuit di akun Twitter-nya. Ia mengajak warga Aceh besok hari atau 12 Oktober agar merayakan Hari Sanger.
"Kenapa kita buat besok? Karena hari ini sudah malam," kata Fahmi Yunus kepada saya, Maret 2018 lalu.
Ide memperingati hari kopi sanger muncul spontan tanpa direncanakan sama sekali. Saat itu Fahmi tak memikirkan makna tanggal 12 Oktober apakah ada suatu peringatan lain pada tanggal yang sama di belahan dunia lain. "Sederhana sekali, jadi tidak pikir-pikir panjang pemaknaan tanggalnya atau segala macam," katanya.
ADVERTISEMENT
Esok hari pada 12 Oktober 2013, Fahmi Yunus datang ke warung kopi sebagaimana rutinitasnya ketika itu. Ia pesan kopi sanger. Saat disajikan, Fahmi memotret kopi sanger itu lalu mengunggahnya ke Twitter. Dalam cuitan itu Fahmi membuat tanda pagar #SangerDay dan #InternationalSangerDay.
Cuitan itu mendapat respons banyak pengguna Twitter di Aceh. Mereka pun ikut membuat cuitan serupa dengan menulis tanda pagar yang sama. "Peringatan International Sanger Day perdana itu belum ada kegiatan atau acara, tapi hanya di media sosial," ujar Fahmi.
Perayaan hari kopi sanger secara meriah baru dilaksanakan pada 2015 dalam perayaan International Sanger Day di depan Pasar Aceh, Banda Aceh. Saat itu, Fahmi sang pencetus penanggalan hari kopi sanger ini pun digelar "Bapak Sanger". "Saya iyakan saja, asalkan sanger ini lebih dikenal oleh orang lain, orang di luar Aceh," tuturnya.
ADVERTISEMENT