Konten Media Partner

Silaturahmi Eks Kombatan GAM Pengingat Komitmen Pusat Terhadap Aceh

24 Desember 2019 17:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan GAM mengibarkan bendera Bintang Bulan pada silaturahmi akbar di Kompleks Makam Teungku Chik Di Tiro, Senin (23/12). Foto: Abdul Hadi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Mantan GAM mengibarkan bendera Bintang Bulan pada silaturahmi akbar di Kompleks Makam Teungku Chik Di Tiro, Senin (23/12). Foto: Abdul Hadi/acehkini
ADVERTISEMENT
Silaturahmi akbar ribuan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di kompleks Makam Pahlawan Nasional Tgk Chik Di Tiro, Aceh Besar, Senin kemarin, dinilai menjadi strategi GAM mengingatkan kembali komitmen Pemerintah Pusat terhadap Aceh.
ADVERTISEMENT
Menurut pengamat politik Aceh, Effendi Hasan, pernyataan sikap bersama yang dibacakan mantan petinggi GAM pada momen silaturahmi akbar tersebut merupakan salah satu strategi halus dari eks kombatan GAM kepada Pemerintah Pusat.
"Mantan kombatan GAM mengingatkan kembali beberapa komitmen bersama antara Aceh dan pemerintah pusat di Jakarta yang belum berjalan secara efektif di Aceh," kata Effendi kepada acehkini, Selasa (24/12).
Effendi menambahkan, secara politik pertemuan mantan GAM tersebut suatu hal yang positif terutama untuk konsolidasi internal GAM setelah penandatanganan perdamaian GAM dengan Republik Indonesia atau MoU Helsinki, pada 15 Agustus 2005.
Menurutnya, pertemuan tersebut membuktikan bahwa mantan GAM berkomitmen untuk menjaga perdamaian Aceh yang sudah berlangsung selama 14 tahun. "Langgengnya perdamaian sampai hari ini tidak terlepas dari peran eks kombatan GAM/KPA secara khusus dan peran masyarakat Aceh secara umum," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Effendi Hasan. Foto: Habil Razali/acehkini
Effendi berpandangan, silaturahmi yang digelar mantan kombatan GAM kemarin karena berdekatan dengan momen kelahiran GAM yaitu 4 Desember. "Mantan kombatan GAM sering menggunakan momen sejarah kelahiran GAM ini," kata dia.
Efendi menampik soal pertemuan mantan kombatan GAM tersebut untuk mendorong perpanjangan dana otonomi khusus Aceh yang bakal berakhir pada tahun 2027. Menurutnya, soal perpanjangan otsus dan silaturahmi mantan kombatan GAM berada pada konteks berbeda.
Tetapi, Efendi menilai pertemuan itu menjadi ajang konsolidasi mantan kombatan GAM untuk menghadapi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Aceh tahun 2022. "Saya melihat pertemuan tersebut sebagai konsolidasi kekuatan mantan kombatan menuju Pilkada tahun 2022," pungkasnya.
Sebelumnya, ribuan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) se-Aceh menggelar silaturrahmi akbar yang dipusatkan di kompleks Makam Pahlawan Nasional Tgk Chik Di Tiro, AcehBesar, Senin (23/12). Di pemakaman itu juga dikebumikan Deklarator GAM, Tgk Hasan Muhammad Di Tiro atau Hasan Tiro yang meninggal dunia pada 3 Juni 2010 di Banda Aceh. 
ADVERTISEMENT
Sejumlah mantan petinggi GAM turut hadir pada acara silaturrahmi. Di antaranya mantan Panglima GAM Muzakir Manaf, Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, Tgk Zulkarnaini Bin Hamzah, mantan Bupati Pidie Sarjani Abdullah, dan juga hadir dari unsur ulama.
Pengibaran bendera bintang bulan ikut mewarnai silarurahmi mantan kombatan GAM dan Komite Peralihan Aceh (KPA). Sarjani tampil membacakan pernyataan sikap bersama tentang pelaksanaan butir-butir Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki 15 Agustus 2005 yang akan disampaikan kepada Pemerintah Pusat. []