Siswa di Pidie, Aceh, Bertaruh Nyawa Lalui Jembatan Rusak ke Sekolah

Konten Media Partner
14 September 2019 19:40 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa melintas di jembatan yang sudah rusak untuk menuju ke sekolah. Foto: Jawahir untuk acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Siswa melintas di jembatan yang sudah rusak untuk menuju ke sekolah. Foto: Jawahir untuk acehkini
ADVERTISEMENT
Siswa sekolah dari tiga desa di Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Aceh, harus menggunakan jembatan gantung kayu rusak dengan lantai bolong-bolong saat menyeberangi sungai untuk mencapai sekolah. Kondisi jembatan memprihatinkan ini tak pernah diperbaiki sejak rusak pada 2015 akibat diterjang banjir.
ADVERTISEMENT
Jembatan gantung sepanjang 14 meter yang membelah Sungai Krueng Baro itu berada di Gampong Keutapang Aree, Kecamatan Delima. Jembatan ini menghubungkan tiga gampong, yakni Gampong Pante Aree, Keutapang Aree, dan Mesjid Aree di Kecamatan Delima dengan jalan aspal yang dilintasi angkutan umum.
"Selama ini, tidak ada yang peduli. Saya sudah sampaikan soal ini ke Bupati Pidie. Saya datang ke rumahnya, tapi belum ada respons," kata Jawahir, Keuchik Gampong Keutapang Aree, kepada acehkini, Sabtu (14/9).
Siswa melintasi jembatan gantung kayu rusak dengan lantai bolong-bolong saat menyeberangi sungai untuk mencapai sekolah. Foto: Jawahir
Menurut Jawahir, jembatan itu masih digunakan oleh siswa dan warga di sana ketika beraktivitas sehari-hari. Kondisi jembatan yang sangat rusak dan banyak bolong sempat ditutup oleh warga beberapa waktu lalu. Tetapi karena jembatan lain yang jauh dan terpaut sekitar satu kilometer, membuat warga mengambil risiko kembali menggunakannya.
ADVERTISEMENT
"Alasannya lebih strategis karena di seberang sungai itu ada jalan yang dilalui labi-labi (angkutan umum). Siswa sekolah lebih gampang lewat jembatan itu karena dekat untuk naik labi-labi. Kalau sepeda motor sama sekali tidak bisa dilewati lagi," ujar Jawahir.
Siswa melintas di jembatan yang telah rusak sejak 2015 akibat diterjang banjir. Foto: Jawahir
Jawahir menyebut jembatan tersebut sudah beberapa kali diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat dengan menempel papan di lantai yang bolong. Akan tetapi, cara itu tidak bertahan lama dan kembali rusak. Terakhir, kerusakan jembatan itu membuat siswa sekolah terperosok dan jatuh ke sungai.
"Sudah jadi korban siswa sekolah satu orang yang jatuh ke dasar sungai karena terperosok ke lubang. Sementara orang dewasa terperosok kaki, dan sepeda motor juga pernah terperosok," sebut dia.
Satu orang siswa sekolah sudah jadi korban jatuh ke dasar sungai karena terperosok ke lobang jembatan yang rusak.
Selain siswa sekolah, sebut Jawahir, jembatan itu juga digunakan oleh warga untuk pergi ke Pasar Garot. "Karena jembatan itu menghubungkan gampong dengan jalan yang dilintasi kendaraan umum," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Jawahir berharap pemerintah segera memperbaiki kerusakan jembatan tersebut sehingga aktivitas siswa dan warga tidak terganggu.
Jembatan gantung sepanjang 14 meter yang membelah sungai Krueng Baro berada di Gampong Keutapang Aree, Kecamatan Delima. Foto: Jawahir
Jembatan ini juga digunakan oleh warga untuk pergi ke Pasar Garot, Kabupaten Pidie, Aceh. Foto: Jawahir
Reporter: Habil Razali