Konten Media Partner

Tiba di Aceh, Jenazah Mahasiswi Penghafal Alquran Disambut Istri Gubernur-Bupati

13 Juli 2021 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istri Gubernur Aceh Dyah Erti Idawati hingga Bupati Nagan Raya menyambut jenazah Septia Ulfa Lestari (22), mahasiswi penghafal 30 juz Alquran di Bandara Sultan Iskandar Muda, Selasa (13/7). Foto: Abdul Hadi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Istri Gubernur Aceh Dyah Erti Idawati hingga Bupati Nagan Raya menyambut jenazah Septia Ulfa Lestari (22), mahasiswi penghafal 30 juz Alquran di Bandara Sultan Iskandar Muda, Selasa (13/7). Foto: Abdul Hadi/acehkini
ADVERTISEMENT
Jenazah Septia Ulfa Lestari (22), mahasiswi penghafal 30 juz Alquran asal Aceh meninggal dunia karena sakit di Kairo, Mesir, telah tiba di Aceh, Selasa (13/7). Jenazah langsung dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Nagan Raya.
ADVERTISEMENT
Pantauan acehkini, jenazah Septia Ulfa Lestari tiba di Aceh melalui Bandar Udara Sultan Iskandar Muda (SIM) sekitar pukul 14.55 WIB. Kedatangan jenazah almarhumah gadis yang akrab disapa Tari itu di Bandara SIM disambut oleh pihak keluarga dan sejumlah tokoh, seperti istri gubernur/Ketua TP-PKK Aceh Dyah Erti Idawati hingga Bupati Nagan Raya.
Sebelumnya, jenazah mahasiswi penghafal 30 juz Alquran yang dipulangkan dari Mesir menggunakan penerbangan Turkey Airlines dan tiba di Jakarta pada Senin (12/7) pukul 17.35 WIB. Kemudian, hari ini diterbangkan ke Aceh menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Pemulangan jenazah Septia Ulfa dari Jakarta ke Aceh dikawal oleh salah satu staf Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) dan rekan almarhumah yang juga mahasiswa di Kairo, Yurnalis Musthafa.
ADVERTISEMENT
Sebelum meninggal, Septia Ulfa tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, angkatan tahun ke-3 (semester VI). Dia berasal dari Gampong Kuala Trang, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya.
Yurnalis Musthafa, rekannya di Kairo, mengatakan sebelum menghembuskan nafas terakhir, almarhumah memang sudah memiliki riwayat sakit maag. Namun akhir-akhir ini karena sibuk dengan ujian di kampusnya, sehingga makannya tidak teratur.
"Ujian yang beliau ikuti ini dilaksanakan di musim panas. Almarhumah juga fisik yang tidak terlalu kuat, dan efektivitas belajar beliau sangat tinggi. Jadi maagnya kambuh, dan beliau sakitnya tidak lama, mungkin sekitar satu minggu setelah ujian," kata Yurnalis.
Tapi, tambahnya, almarhumah sempat sembuh dalam beberapa hari, kemudian sakitnya kambuh lagi, dan membutuhkan penanganan medis sehingga Septia meninggal di rumah sakit Bedayat, Kairo, Mesir pada Rabu malam, 7 Juli 2021 pukul 22.30 Waktu Kairo. "Alhamdulillah tidak ada diagnosa COVID-19," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Sebelum kuliah di Mesir, Septia atau kerap dipanggil Tari, belajar di Dayah Insan Qurani, Aceh Besar. Almarhumah dikenal rajin belajar, pandai Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, dan telah mengkhatamkan hafalan Alquran 30 juz di tahun 2019.