Tiket Pesawat ke Aceh Mahal, Menteri Perhubungan Jelaskan Tiga Alasannya

Konten Media Partner
3 Februari 2023 18:05 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat diwawancarai jurnalis dalam kunjungan kerja (kunker) di Aceh, Jumat (3/2). Foto: Suparta/acehkni
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat diwawancarai jurnalis dalam kunjungan kerja (kunker) di Aceh, Jumat (3/2). Foto: Suparta/acehkni
ADVERTISEMENT
Harga tiket pesawat ke Aceh mahal dibanding daerah lain. Misalnya dari Jakarta lebih dari Rp 2 juta dan Medan hampir Rp 1 juta. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan tiga alasan penyebab harga tiket meroket.
ADVERTISEMENT
"Saya harus jujur kalau tiket mahal. Harus dipahami. Karena apa? economies of scale (skala ekonomi) ini enggak tercapai," kata Menhub Budi Karya di Banda Aceh, Jumat (3/2).
Penyebab pertama menurut Budi adalah occupancy atau keterisian pesawat masih rendah. Dia yang menumpang Batik ke Banda Aceh pada Jumat pagi melihat kursi penumpang hanya terisi sekitar 30 persen. Sejatinya, keterisian ini paling sedikit 70 persen.
"Yang kedua mahalnya avtur. Saya sudah lapor ke Presiden. Terus yang ketiga, pesawat-pesawat di Indonesia masih terbatas, dulu 600 sekarang tinggal di 300," ucap Budi.
Menhub Budi Karya menuturkan sudah melaporkan masalah harga avtur ke Presiden Joko Widodo dan diperkirakan akan turun. Sementara keterisian penumpang, Budi melaporkan ke gubernur Aceh.
ADVERTISEMENT
"Kita sharing (berbagi) sama-sama, gak mungkin mereka (perusahaan) rugi, dari Jakarta ke sini cuma 30 persen, ini yang harus kita pikul bersama-sama," sebut Budi.
Mahalnya harga tiket ini beberapa kali dikeluhkan warga Aceh. Bahkan, harga naik drastis saat libur panjang.