Konten Media Partner

Toorji Ka Jhalra, Sumur Partisipasi Perempuan di Kota Biru, India

29 Desember 2019 10:53 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sumur tangga Toorji Ka Jhalra. Foto: Khiththati/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Sumur tangga Toorji Ka Jhalra. Foto: Khiththati/acehkini
ADVERTISEMENT
Kota biru atau blue city, adalah julukan untuk Jodhpur, salah satu kota tua di negara bagian Rajasthan, India. Sejarah kota ini menarik untuk dijelajahi, salah satunya Toorji Ka Jhalra, sumur tangga tua penuh kenangan.
ADVERTISEMENT
Sumur ini terletak di jantung Kota Jodhpur, arsitekturnya mempunyai desain yang rumit. Menjadi satu peninggalan yang tersisa dari gambaran sistem pengelolaan air tradisional pada masa itu.
Pengunjung duduk di atas bagian sumur. Foto: Khiththati/acehkini
Menikmati keindahan sumur tua. Foto: Khiththati/acehkini
Uniknya lagi, pengawas proyek pengerjaan sumur adalah Sang Permaisuri, istri dari Raja Abai Singh Rathore yang memerintah antara tahun 1724 sampai 1749. Ini bagian dari tradisi di Kerajaan Mewar. Pada saat itu, perempuan di lingkaran kerajaan terutama ratu, berpartisipasi dan memimpin proyek-proyek pengerjaan air untuk kepentingan umum.
Sumur dibangun pada tahun 1740, digunakan secara turun temurun selama beberapa generasi sebelum akhirnya ditinggalkan karena moderenisasi kota. Keberadaannya sempat ditelantarkan beberapa tahun. Jorok dan penuh sampah.
Beberapa tahun yang lalu, proyek restorasi dilakukan dan berhasil. Proyek pembersihan ini juga menjadi contoh untuk proyek lainnya. Kini wisatawan dapat menikmati keindahannya. Seperti sumur tangga lainnya yang ditemukan sepanjang Rajasthan dan Gujarat, struktur sumur sengaja dirancang untuk terus menyediakan air bahkan saat musim kemarau sekali pun.
Desainnya tangganya unik. Foto: Khiththati/acehkini
Sumur ini tak pernah kering. Foto: Khiththati/acehkini
Desain dan struktur sumur juga membantu para penjelajah wilayah ini memahami gaya hidup pada masa itu. Bangunan yang sudah berusia 279 tahun ini, terbuat dari batu pasir merah mawar terkenal yang ditemukan di sekitar Jodhpur. Kedalamannya lebih dari 70 meter.
ADVERTISEMENT
Dulunya setelah pembangunan, sumur tangga ini dihiasi dengan ukiran rumit gajah menari, singa abad pertengahan, sapi dan ceruk tempat diletakkannya berbagai Dewa. Ada dua tingkat akses dan tangki terpisah untuk mengambil air. Penggunaan tenaga sapi jantan yang mendorong sistem roda untuk mengambil air juga sempat dibuat.
Sumur telah direnovasi kembali. Foto: Khiththati/acehkini
Ukiran unik di dinding sumur Toorji Ka Jhalra. Foto: Khiththati/acehkini
Toorji Ka Jhalra juga memiliki ruang kecil di bawah tangga yang kemungkinan digunakan untuk menyimpan lentera dan menyalakan api pada malam hari. Berfungsi sebagai penerang saat memanjat dan menuruni sumur.
Sumur ini memanfaatkan air tanah yang tempat semburannya diukir menggunakan batu. Tingkat paling atas memiliki teras dengan gaya chhatris tradisional. Dua tingkat sumur ini juga mempunyai jhorokra atau lantai kecil seperti teras balkon yang menonjol dan koridor, dimana pengunjung bisa melihat pemandangan dari atas sumur. Dindingnya memiliki beberapa ukiran yang kebanyakan di antaranya sederhana namun menawan.
ADVERTISEMENT
Saat acehkini bekunjung akhir Agustus 2019 lalu, banyak warga yang duduk menikmati hawa dingin pinggiran sumur ini. Beberapa remaja yang memanjat tangga berfoto sambil berpose macam gaya. Kabarnya saat musim hujan tiba, banyak anak-anak yang akan bermain perang air di sini. []
Pembangunan sumur dilakukan oleh perempuan. Foto: Khiththati/acehkini
Terletak di jantung Kota Jodhpur. Foto: Khiththati/acehkini
Dibangun sebagai sumber air di masa lalu. Foto: Khiththati/acehkini