Warga Dua Kecamatan di Pidie Butuh Bank Aceh: Mau Tarik Uang Saja Berat Diongkos

Konten Media Partner
11 Mei 2022 9:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perwakilan warga menyampaikan keluhan kepada Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah Teuku Muhammad Daud.
zoom-in-whitePerbesar
Perwakilan warga menyampaikan keluhan kepada Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah Teuku Muhammad Daud.
ADVERTISEMENT
Warga Kecamatan Geumpang dan Mane, Kabupaten Pidie, Aceh, berharap Bank Aceh dibangun di daerah mereka. Selama ini ribuan nasabah bank milik Pemerintah Aceh di dua kecamatan tersebut harus pergi 40 kilometer ke cabang terdekat di Kecamatan Tangse.
ADVERTISEMENT
"Ini sangat memberatkan nasabah warga dua kecamatan ini, baik dari segi biaya, waktu, dan tenaga. Ribuan warga sangat mendambakan ada satu unit Bank Aceh di Geumpang atau Mane," kata Mahdi, Camat Mane, didampingi Camat Geumpang Masykur, Rabu (11/5)
Harapan tersebut disampaikan Mahdi dan Masykur serta sejumlah warga dalam kegiatan percepatan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) di Geumpang, Selasa. Pertemuan itu dihadiri Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah Teuku Muhammad Daud dan sejumlah warga.
Geumpang yang berada di dataran tinggi Pidie berpenduduk 7.933 jiwa. Adapun kecamatan tetangganya, Mane, memiliki penduduk 8.905 jiwa. Kawasan ini adalah lumbung pangan penghasil beras.
"Perputaran ekonomi di dua kecamatan itu makin baik dengan adanya sumber daya kekayaan alam yang melimpah ruah, tidak heran miliaran rupiah terjadi transaksi keuangan melalui berbagai bank di luar kecamatan," ujar Mahdi.
ADVERTISEMENT
Ketiadaan Bank Aceh di sana, kata Mahdi, membuat para kepala desa harus menyewa bus untuk mengantar masyarakat ke bank terdekat apabila menerima bantuan pemerintah yang disalurkan via bank. Misalnya, bantuan untuk fakir miskin dan anak yatim.
Mahdi menuturkan ada pengalaman warga Mane dan Geumpang hendak menarik sisa saldo Rp 200 ribu. "Karena butuh uang, mereka harus sewa bus pulang pergi plus makan sebesar Rp 80 ribu untuk menarik sisa saldo tersebut karena tak ada jalan lain," katanya.
Meski menempuh jarak yang jauh, warga Geumpang dan Mane juga kerap kecewa karena setiba di Tangse terkadang bank tutup.
"Harapan ribuan warga dua kecamatan ini, sangat mendambakan dibuka satu unit Bank Aceh, hal ini sering kami curhatkan kepada pejabat dari kabupaten yang berkunjung ke Geumpang," ujar Mahdi.
Pertemuan warga di Geumpang.
Seandainya membuka cabang baru Bank Aceh membutuhkan syarat yang rumit, warga Geumpang dan Mane berharap ada solusi lain. Misalnya, membangun mesin ATM di kantor camat atau ada mobil Bank Aceh keliling yang datang ke sana dua kali sepekan.
ADVERTISEMENT
Fadhlullah Teuku Muhammad Daud mengatakan akan membantu dan mencari solusi atas keluhan warga Geumpang dan Mane tersebut. "Yang penting warga Geumpang (dan) Mane bersabar, karena syarat dibangunnya sebuah unit bank di sebuah kecamatan butuh waktu," ujarnya. []