Film Chrisye; Produksi Biopik Legenda Musik

”... Akan datang hari Mulut dikunci Kata tak ada lagi . . . ”

Itulah sepenggal lirik lagu yang pernah dinyanyikan oleh penyanyi pria solo bernama Chrisye. Para pecinta film Indonesia akan disuguhkan kisah hidup legenda musik Indonesia, almarhum Chrisye. Tidak terbalut dalam jenis film dokumenter, Film Chrisye akan hadir dengan genre biopik di bawah naungan rumah produksi MNC Pictures dan Vito Global Visi. Adapun pemeran utama yang akan berperan dalam film ini, yaitu Vino G. Bastian sebagai Chrisye dan Velove Vexia sebagai Damayanti Noor (istri Chrisye). Vino dan Velove terpilih karena dianggap telah mewakili soul dari karakter keseharian tokoh utama dalam film ini. Walaupun secara penampilan fisik tidak begitu representatif, tapi para aktor dan aktris yang telah ditunjuk tersebut siap menghadapi tantangan itu.

Akhirnya, tepat tanggal 7 Februari 2017 telah dilangsungkan syuting hari pertama film Chrisye yang disutradarai oleh Rizal Mantovani. Ia terpilih memegang komando selama produksi film ini karena sudah berpengalaman dalam jagad perfilman nasional. Sebut saja debutnya sebagai sutradara di film Kuldesak (1998), film Jelangkung (2001), Trinity: The Nekad Traveller (2017), dan beberapa film yang mengukuhkan dirinya menjadi seorang sutradara terkenal di Indonesia.

Latar waktu penceritaan kisah Chrisye akan diungkap dalam kurun waktu tahun 70an sampai 90an. Film akan menceritakan kisah Chrisye ketika memutuskan pergi membuat band di Amerika pada tahun 1972 di awal akhir hingga Chrisye rekaman lagu “Ketika Tangan dan Kaki Berkata” di tahun 1997. Tidak hanya sisi kehidupan Chrisye sebagai penyanyi, film ini akan menampilkan peran Chrisye sebagai seorang pemimpin dalam keluarga, sahabat dan sosok dengan karya fenomenal. Para penggemar fanatik Chrisye akan diajak menengok sisi humanis idolanya di luar perjalanan kariernya yang cemerlang.

Bisa dipastikan gaya bicara dan setting tahun 70-90an akan menghiasi Film Chrisye nanti. Lokasi syuting pun dipilih sesuai perjalanan Chrisye lintas waktu. Semua unsur penceritaan telah dirangkum oleh penulis skenario film Chrisye, bernama Alim. Ia mengatakan film ini didominasi 90% kisah kehidupan nyata dari Chrisye. Sisanya hanya untuk melengkapi kebutuhan film. Semua dialog dan adegan telah disusun berdasarkan hasil diskusi dengan istri almarhum Chrisye, Damayanti Noor.

Vino G. Bastian yang berperan sebagai Chrisye melakukan pendalaman karakter dengan belajar memainkan piano dan bass untuk dapat menghayati perannya. Dalam film ini, Chrisye juga diceritakan pernah menjadi personel Gipsy atau Guruh Gipsy. Vino pun berlatih vokal karena Ia akan bernyanyi dalam film ini dengan suara aslinya. Ia mulai menekuni semua hal tentang industri musik. Tidak hanya itu, untuk menunjukkan totalitas peran, Vino juga akan belajar tentang dance.

Vino G Bastian juga belajar dari sosok musisi yang telah tiada ini. Ia menganggap Chrisye menjadi sosok yang selalu berhati-hati dalam bertindak dan berkata untuk mengambil keputusan. Dalam berbagai kesempatan untuk wawancara diberbagai media, Chrisye selalu tertutup (introvert) tentang keluarga. Chrisye berupaya untuk melindungi keluarganya agar tak terekspose media. Pribadi ini yang menjadi inspirasi Vino secara personal akan sosok Chrisye.

Vino G. Bastian yang sudah menjalani proses reading juga mengungkap bahwa sosok Chrisye tumbuh karena peranan sahabat di sekelilingnya. Ia selalu berusaha untuk dicintai dan mencintai sehingga orang-orang terdekatnya selalu ada dalam setiap jejak perjalanan kariernya. Untuk itu, film Chrisye juga menghadirkan beberapa aktor dan aktris yang berperan sebagai sahabat-sahabat Chrisye disekitarnya, seperti Gauri Nasution, Jay Subiakto, Addie MS, Sys NS, dan masih banyak karakter lainnya.

Jujur saja, aku memang suka dengan lagu-lagu karya Chrisye. Aku pun memiliki rasa keingintahuan yang begitu tinggi terhadap film ini. Apalagi aku juga selalu menikmati film-film Indonesia yang diambil dari kisah nyata (based on true story). Semoga saja ekspetasi ku terhadap film ini bisa mengobati kenangan terhadap karya legenda musik Indonesia ini. Aku pun telah menyempatkan diri untuk hadir dalam press conference di Rolling Stone Café, Jakarta Selatan tanggal 1 Februari 2017 lalu. Adapun tamu undangan yang hadir pada press conference kala itu ada Bens Leo, Guruh Soekarno Putra, Sys NS, Taufik Ismail, dan masih banyak lagi sahabat-sahabat almarhum yang selalu menghargai karyanya.

Lalu, seperti apa alur ceritanya di layar lebar?... . Bagaimana kisah hidup yang terbingkai dalam film ini?... . Semoga saja proses produksi dan pasca produksi Film Chrisye bisa lancar dan film ini akan hadir menjadi box office movie di negeri sendiri.