Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pesan Terakhir Mendiang Suami untuk Ririn Ekawati
12 Juni 2017 9:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Suami pemain film Ririn Ekawati, Fery Wijaya (33), tutup usia di Rumah Sakit Pondok Indah pada Minggu, (11/6) karena penyakit Leukimia yang dideritanya.
ADVERTISEMENT
Saat sang suami menghembuskan napas untuk terakhir kalinya, perempuan 34 tahun ini tidak berada di sampingnya. Ketika itu ia sedang berada di Tanah Suci Mekah.
Namun, sebelum berangkat umrah, Fery kerap memberikan pesan kepada sang istri. Bahkan sang suami sempat mengajak anak-anak berlibur bersama ke puncak, sebelum dirinya dalam kondisi kritis.
"Ngomong sama aku selalu bilang, 'jagain anak-anak'," kata Ririn sambil terisak, ketika ditemui usai proses pemakaman di San Diego Hill, Jawa Barat, Minggu (11/6) malam.
Saat menunaikan ibadah umrah, pemain film 'Di Balik 98' ini masih sempat berkomunikasi dengan sang suami melalui videocall. Kala itu, sang suami tengah menjalani pengobatan untuk kesembuhan penyakit leukimia.
ADVERTISEMENT
"Pesan terakhir dia, bilang pas dia sakit, enggak bisa ngomong kan, karena dia pakai selang. Sampai akhirnya sempet videocall, cuman lihatin aku doang, enggak ngomong apa-apa tapi matanya kayak ngomong, 'aku enggak apa-apa kok'," kenangnya.
Adik pemain sinetron Rini Yulianti ini juga sempat berjanji kakan menceritakan kepada Fery, pengalaman saat menunaikan ibadah umrah di bulan puasa.
"Pas aku pulang umrah itu, banyak janji sama dia. Aku bakalan ngasih tahu masjid di sana kayak gimana. Terus dia minta doain di sana, biar sembuh," ucapnya.
Ririn menuturkan, sebelum ajal menjemput sang suami, Ririn banyak mendapatkan perlakuan hingga kata-kata manis dari pria yang telah menikahinya sejak September 2015 lalu.
ADVERTISEMENT
"Pada akhirnya dari Madinah ke Mekah sempat teleponan. Dia keluar dari rumah sakit untuk kemoterapi, jadi pas aku berangkat dia juga berangkat ke kemoterapi. Pokoknya akhir-akhir ini dia ngelakuin yang manis-manis ke aku, mungkin dia tahu kalau akan begini," tuturnya seraya menahan air mata yang terus mengalir.
Fery Wijaya meninggal dunia pada usia 33 tahun di perjalanan dari RSCM menuju RS Pondok Indah, Jakarta. Kala itu Fery dalam kondisi kritis karena penyakit leukimia yang sudah dialami selama kurang lebih 4 tahun.
Pengusaha yang telah menjadi mualaf itu menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (11/6) sekitar pukul 00.15 WIB. Jenazah kemudian disemayamkan di rumah duka di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Kemudian pada sore harinya, jenazah Fery dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di San Diego Hill, Kawarang, Jawa Barat. Namun jenazah baru dimakamkan sekitar pukul 20.00 WIB, setelah Ririn tiba di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ririn sempat memantau proses sejak sang suami disalatkan hingga dibawa menuju ke pemakaman, melalui video call bersama adiknya.