Boros Berkedok Self-Reward, Kok Bisa?

Ade Nia Regita
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Konten dari Pengguna
13 Desember 2021 14:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ade Nia Regita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://unsplash.com/photos/_3Q3tsJ01nc?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditShareLink
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://unsplash.com/photos/_3Q3tsJ01nc?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditShareLink
ADVERTISEMENT
Seringkali kita mendengar ucapan yang mengacu pada self-reward dengan cara berbelanja ataupun dengan liburan semata. Bagi sebagian orang termasuk saya, self-reward sangat diperlukan untuk menghargai dan mengapresiasi diri sendiri ketika mampu mencapai goals yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Setiap orang pasti memiliki pandangan yang berbeda mengenai self-reward. Ada yang beranggapan self-reward harus dengan membeli barang yang mahal dan ada juga yang hanya dengan membeli barang yang murah. Namun, banyak juga yang salah mengartikan self-reward yang sesungguhnya itu seperti apa dan bagaimana cara yang tepat melakukannya. Mari simak penjelasan singkatnya!

Apa itu self-reward ?

Self-reward secara harfiah diartikan sebagai suatu penghargaan yang diperuntukkan bagi diri sendiri dalam bentuk apresiasi atau memberikan hadiah karena sudah melakukan pekerjaan hingga akhirnya mencapai goals tertentu. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 10 orang perempuan dan laki-laki di kota Surabaya, self-reward dianggap dapat memotivasi serta memunculkan mindset positif agar semangat melakukan banyak hal secara maksimal hingga sampai pada apa yang diharapkan. Misalnya, kamu sudah bekerja seharian penuh. Setelah itu, kamu memberikan diri kamu self-reward agar termotivasi melakukan pekerjaan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Biasanya self-reward dilakukan dengan cara berbelanja, jalan-jalan ataupun menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang mahal sesuai yang diinginkan. Tanpa disadari, self-reward dengan cara seperti itu hanya sebagai bentuk konsumtif untuk menuruti nafsu semata sehingga menyebabkan dompet kering. Alih-alih self-reward, namun jatuhnya kepada pemborosan. Sungguh, itu bentuk self-reward yang tidak baik kawan! Karena sejatinya, self-reward itu untuk mengapresiasi diri bukan sebaliknya yang berujung membuat dompet kering.
Konsep self-reward sebenarnya bisa dikatakan suatu hal yang positif karena tidak ada yang salah dengan mengapresiasi diri atas apa yang telah dicapai. Namun, mungkin dari persepsi kita yang salah terhadap self-reward yang beranggapan harus membeli barang branded atau liburan ke tempat yang mahal supaya bisa merasa puas.
ADVERTISEMENT

Bentuk self-reward yang murah di kantong

Jarang kita sadari bahwa self-reward dengan membeli barang yang murah ataupun jalan-jalan saja terkadang bisa membuat diri kita merasa puas dan bahagia, mengapa harus dengan yang mahal? Berikut rekomendasi bentuk self-reward yang murah di kantong:
Semua orang pasti pernah melakukannya. Me-time merupakan waktu untuk diri sendiri, entah jalan-jalan sendiri ataupun hanya bersantai dirumah tanpa ada gangguan dari orang lain. Kesibukan sehari-sehari akan membuat tubuh dan pikiranmu lelah sehingga dibutuhkan adanya self-reward. Dan me-time adalah pilihan yang tepat.
Kamu dapat mengasah kemampuan dalam bidang tertentu yang membuat kamu merasa senang. Misalnya, dengan menekuni hobi. Tidak ada ruginya menekuni hobi. Selain itu, menekuni hobi juga dapat menghilangkan stres atau kejenuhan-kejenuhan dari ribetnya aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Siapa nih yang suka nonton film di laptop ataupun di bioskop? kamu bisa self-reward dengan menonton film atau drama korea bersama orang terdekat. Karena menonton film termasuk self-reward yang positif, low budget dan pastinya tidak akan menguras dompet.
Self-reward tak selalu dengan yang mahal. Nah, Kamu bisa pergi ke tempat yang berbau alam dan menikmati suasananya yang sejuk. Tidak hanya itu, mata juga akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah, seperti lahan hijau, pegunungan ataupun pantai. Menikmati alam memiliki dampak positif terhadap kondisi psikologis setiap orang.
Rutinitas memang sangat melelahkan. Maka dari itu, perlu adanya self-reward untuk mengembalikan mood agar semangat dan termotivasi melakukan rutinitas selanjutnya. Lakukanlah self-reward yang positif dan yang pasti menguntungkan bagi dirimu sendiri. Ingat! Pemborosan berkedok self-reward bisa kamu hindari dengan mengubah persepsi mengenai self-reward itu sendiri.
ADVERTISEMENT