Konten dari Pengguna

Data Bicara: Inovasi Pengolahan Hasil Panen Turunkan Stunting di Girirejo

Adelia Cindy Putri Rahmawati
Mahasiswa Undip jalan ke semester 7 atau tingkat akhir
17 Agustus 2024 23:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adelia Cindy Putri Rahmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelatihan atau Edukasi Pengolahan Hasil Panen Dalam Pencegahan Stunting
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan atau Edukasi Pengolahan Hasil Panen Dalam Pencegahan Stunting
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, 29 Juli 2024 – Fluktuasi harga hasil panen seringkali menjadi tantangan besar bagi petani di Desa Girirejo. Namun, sebuah inisiatif dari kader kesehatan desa berhasil mengubah tantangan ini menjadi peluang emas. Dengan meluncurkan pelatihan pengolahan makanan bergizi dari hasil panen lokal, mereka tak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga berupaya mengatasi masalah stunting.
ADVERTISEMENT
Desa Girirejo, yang mayoritas penduduknya adalah petani, menghadapi masalah klasik: ketika musim panen tiba, harga jual hasil pertanian seringkali turun drastis. Fenomena ini berdampak langsung pada pendapatan petani dan berpotensi menghambat upaya meningkatkan gizi masyarakat.
“Kami menemukan bahwa ada hubungan erat antara fluktuasi harga hasil panen dengan status gizi anak-anak di desa,” jelas Bu Tumini, ketua kader posyandu. “Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengolah hasil panen menjadi produk makanan yang bernilai tambah. Ini tidak hanya membantu petani meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga memastikan ketersediaan makanan bergizi untuk anak-anak.”
Pelatihan yang dilaksanakan pada 29 Juli 2024 di rumah Bu Tumini melibatkan seluruh kader kesehatan desa. Kegiatan ini menyediakan berbagai teknik pengolahan makanan, dengan fokus pada pembuatan dimsum dari sayuran dan ikan, produk yang memiliki nilai gizi tinggi. Para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga berlatih langsung membuat dimsum dari bahan-bahan lokal yang tersedia.
ADVERTISEMENT
“Kami memiliki data yang menunjukkan bahwa banyak anak di desa kami mengalami stunting,” tambah Bu Tumini. “Dengan memproduksi dimsum yang bergizi dari bahan-bahan lokal, kami berharap dapat memperbaiki status gizi anak-anak dan mencegah terjadinya stunting.”
Pelatihan ini membawa hasil yang sangat positif. Kader kesehatan desa tidak hanya memperoleh keterampilan baru dalam membuat dimsum, tetapi juga semangat untuk menyebarkan pengetahuan kepada masyarakat. Mereka berkomitmen untuk memulai kelompok-kelompok kecil untuk memproduksi dimsum dari sayuran dan ikan, dan mendistribusikannya ke posyandu dan sekolah-sekolah sebagai tambahan makanan bergizi bagi anak-anak.
“Kami akan membentuk kelompok-kelompok kecil untuk memproduksi dimsum dari hasil panen ini,” ungkap Bu Tumini. “Produk-produk ini akan kami distribusikan ke posyandu dan sekolah-sekolah, memberikan asupan tambahan yang dibutuhkan anak-anak kita.”
ADVERTISEMENT
Dari sudut pandang statistik, inisiatif ini memiliki potensi besar untuk menurunkan angka stunting di Desa Girirejo. Dengan meningkatkan konsumsi dimsum bergizi yang berasal dari bahan lokal, diharapkan status gizi anak-anak dapat meningkat secara signifikan. Inisiatif ini juga menjadi contoh bagaimana data dan inovasi dapat bersinergi untuk memecahkan masalah sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan pendekatan berbasis data, upaya untuk menurunkan angka stunting di Desa Girirejo diharapkan akan mencapai hasil yang optimal, memberikan contoh yang inspiratif bagi desa-desa lain dalam mengatasi tantangan serupa.
Penulis : Adelia Cindy Putri Rahmawati
DPL : Ardiaz Ajie Aryandika S.Kom., MBA
Editor : M. Faliz Adna Alana