Konten dari Pengguna

Praktik Mindfulness, Relaksasi, dan Spiritual untuk Mengatasi Gangguan Kecemasan

Ade Tuti Turistiati
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto. Alumni SSEAYP 89. Senang menulis tentang kisah perjalanan, budaya, pendidikan, dan masalah-masalah sosial dalam masyarakat. Hobi main pingpong dan membaca.
17 September 2025 23:24 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Praktik Mindfulness, Relaksasi, dan Spiritual untuk Mengatasi Gangguan Kecemasan
Kecemasan pada dasarnya adalah penghalang alami tubuh yang membantu seseorang untuk tetap siaga dan fokus dalam situasi berbahaya atau menantang.
Ade Tuti Turistiati
Tulisan dari Ade Tuti Turistiati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kecemasan pada dasarnya adalah penghalang alami tubuh yang membantu seseorang untuk tetap siaga dan fokus dalam situasi berbahaya atau menantang. Perasaan ini bisa meliputi kekhawatiran, ketakutan, atau ketidaknyamanan sebagai reaksi terhadap situasi yang menekan. Namun, jika kecemasan berlangsung lama, berlebihan, atau tidak sesuai dengan situasi yang ada, maka hal ini tergolong sebagai gangguan kecemasan.
ADVERTISEMENT
Gangguan kecemasan merupakan salah satu jenis gangguan mental yang cukup banyak ditemui. Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), gangguan ini dapat dialami oleh siapa saja, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Buku 101 Ways to Stop Anxiety: Practical Exercises to Find Peace. Sumbe: Dok. pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Buku 101 Ways to Stop Anxiety: Practical Exercises to Find Peace. Sumbe: Dok. pribadi
Kehadiran buku 101 Ways to Stop Anxiety Practical Exercises to Find Peace karya Tanya J. Peterson bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi gangguan kecemasan. Dalam karyanya, Peterson menawarkan metode untuk membebaskan orang dari ketakutan, fobia, serangan panik, dan kecemasan. Tanya J. Peterson adalah seorang konselor bersertifikat nasional yang aktif menulis mengenai kesehatan mental.
Buku yang ditulis dalam bahasa Inggris ini menyajikan 101 latihan atau praktik yang dirancang agar pembaca bisa mengelola kecemasan alih-alih terus-menerus melawannya. Buku ini terbagi menjadi lima bagian besar yang mengelompokkan teknik-teknik tersebut sesuai dengan konteks atau jenis kecemasan. Struktur buku adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Bagian 1: Overthinking Everything to Death. Berisi latihan yang bertujuan untuk menghentikan pemikiran berlebihan dan siklus kekhawatiran yang berulang.
Bagian 2: Anxiety at Work or School. Menyajikan cara-cara khusus untuk menghadapi kecemasan dalam lingkungan kerja atau sekolah (pendidikan).
Bagian 3: Anxiety in Relationships. Mencakup masalah dalam hubungan interpersonal, komunikasi yang dipengaruhi oleh kecemasan, dan cara menjaga hubungan yang sehat meski sedang cemas.
Bagian 4: Daily and Nightly Worries. Menjelaskan cara mengatasi kecemasan yang muncul dalam kegiatan sehari-hari, termasuk saat malam, tidur, dan kecemasan sebelum tidur.
Bagian 5: Stop Anxiety for Life. Berisi latihan dan perubahan pola pikir atau gaya hidup jangka panjang agar kecemasan tidak menguasai kehidupan. Bagi sebagian orang yang mengalami kecemasan berat atau gangguan kecemasan klinis, latihan mandiri mungkin tidak cukup. Mereka kemungkinan membutuhkan dukungan profesional seperti terapi atau konseling.
Tentang Penulis. Sumber: Dok. pribadi
Buku ini adalah panduan praktis yang ditulis untuk membantu pembaca dalam mengatasi kecemasan sehari-hari dan menemukan ketenangan batin. Isinya tidak terbebani oleh teori-teori berat, melainkan terdiri dari latihan-latihan sederhana, refleksi, dan teknik yang dapat langsung diterapkan.
ADVERTISEMENT
Menurut Peterson, seseorang mungkin merasa cemas karena berpikir terlalu jauh ke arah yang negatif. Dengan pertanyaan seperti "Bagaimana jika?” terkadang bisa mendominasi kita. Ungkapan "bagaimana jika" sendiri bukanlah suatu masalah. Pertanyaan ini mencerminkan rasa ingin tahu, pembelajaran, dan perkembangan. Namun, pertanyaan "bagaimana jika" seringkali direspon dengan hal-hal yang membuat kita lebih khawatir. Cobalah untuk membayangkan semua kemungkinan. Tidak hanya hal negatif atau hal yang tidak kita inginkan, tapi hadirkan hal positif yang bisa terjadi dalam keadaan ini tersebut. Hindari fokus pada kemungkinan negatif, apalagi jika itu dilihat secara berlebihan atau didramatisir (Hal. 15).
Ada tiga hal yang perlu kita ingat: 1) Suatu masalah menjadi masalah yang nyata hanya ketika masalah tersebut menghalangi kemajuan kita menuju kehidupan yang lebih baik, 2) Sebagian besar masalah bersifat sementara karena umumnya ada solusi untuknya, 3) Kecemasan bukanlah masalah yang permanen. Kecemasan itu tidak abadi. Kita dapat mengalihkan pikiran kita pada solusi untuk mengatasi kecemasan dalam hidup (Hal. 27).
ADVERTISEMENT
Buku ini dilengkapi dengan latihan kesadaran dan relaksasi untuk meningkatkan kesadaran saat ini (mindfulness). Contohnya: melakukan pernapasan dalam, meditasi singkat, atau fokus pada indera untuk menenangkan pikiran. Namun demikian, menurut pandangan penulis, pendekatan agama atau spiritual lebih powerful dalam mengatasi kecemasan. Dalam pandangan agama Islam kita harus dan perlu percaya bahwa: 1) Berprasangka baik kepada Allah akan membuat hidup lebih tenang dan damai, 2) Allah tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan hambaNya, 4) Sesuatu yang kita anggap buruk atau tidak menyenangkan belum tentu buruk menurut Allah, 5) Untuk meningkatkan makam, martabat atau kedudukan kita, Allah berikan ujian, 6) Bersama kesulitan ada kemudahan 5) Allah Maha Pengasih dan Penyayang.
ADVERTISEMENT