Erich “Black Devil” Hartmann, dari Ace Tempur sampai Instruktur Penerbangan Sipil

Adhi Kawidastra
Penggemar jazz, penikmat kopi dan pecinta alam. Seorang Diplomat yang berusaha menjalankan tugasnya dengan baik sembari menjelajah dunia.
Konten dari Pengguna
25 Maret 2018 21:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adhi Kawidastra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Erich “Black Devil” Hartmann, dari Ace Tempur sampai Instruktur Penerbangan Sipil
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Erich Hartmann (foto: https://commons.wikimedia.org/wiki)
Erich Alfred Hartmann merupakan seorang pilot Angkatan Udara (Luftwaffe) Nazi Jerman (AU Jerman) yang telah dinobatkan sebagai ace fighter sepanjang masa dengan total kemenangan 352 pesawat dari 1.404 misi tempur selama Perang Dunia ke-2. 345 dari total nilai tersebut merupakan kemenangan atas pertempuran melawan pesawat Uni Soviet dan tujuh nilai kemenangan sisanya merupakan kemenangan atas pesawat Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Erich Hartmann merupakan seorang pilot yang sangat tangguh dan tidak pernah tertembak jatuh selama melaksanakan misi tempurnya. Namun, dia pernah mengalami crashed landing sebanyak 14 kali akibat pesawat yang ditumpanginya rusak terkena serpihan pesawat musuh yang telah dia tembak jatuh.
Kehidupan Masa Kecil
Erich lahir di Weisaach, Jerman pada tanggal 19 April 1922 dan merupakan anak dari pasangan Alfred Erich Hartmann yang berprofesi sebagai dokter dengan Elisabeth Wilhelmine Machtholf yang merupakan seorang pilot berlisensi.
Erich menghabiskan awal masa kecilnya di Changsa, China ketika keluarganya memutuskan untuk pindah untuk lari dari depresi ekonomi yang melanda Jerman kala itu. Ketika situasi China menjadi tidak kondusif karena perang saudara, Erich dan keluarga kemudian kembali ke Jerman dan menetap di Stuttgart.
ADVERTISEMENT
Karir sebagai Pilot Tempur
Erich memulai karir pilot tempurnya pada saat bergabung dengan program pelatihan pesawat glider di AU Jerman dan secara khusus dilatih terbang oleh ibunya sendiri, yang merupakan salah satu pilot glider perempuan pertama di Jerman kala itu.
Setelah menyelesaikan program latihannya, pada bulan Oktober 1942, Erich ditempatkan di medan pertempuran Crimea di wilayah Uni Soviet di bawah satuan Wing Tempur ke-52 atau Jagdgeschwader 52 (JG 52). JG 52 merupakan Wing Tempur AU Jerman yang paling sukses selama Perang Dunia ke-2 dengan klaim kemenangan mencapai lebih dari 10.000.
Di awal karir tempurnya, Erich lebih banyak ditugaskan sebagai wingman dari Komandan Skuadronnya, yang membuatnya tidak banyak membukukan kemenangan. Situasinya berubah dengan drastis ketika dia ditugaskan sebagai element leader yang membuatnya membukukan 150 kemenangan selama periode Februari sampai dengan Oktober 1943.
ADVERTISEMENT
Selama di JG 52, Erich mengembangkan taktik pertempuran udara menggunakan metode penyergapan dengan tingkat akurasi yang mematikan. Pihak Soviet berulang kali mencoba untuk mengatasi taktik tempur yang digunakan oleh Erich, namun tidak pernah berhasil.
Hampir Tertawan oleh Tentara Uni Soviet
Pada tanggal 19 Agustus 1943, Erich terpaksa melakukan pendaratan darurat di belakang garis musuh medan perang Uni Soviet setelah pesawatnya rusak terkena pecahan pesawat musuh yang telah dia tembak. Ketika ditangkap oleh pasukan Soviet, dia berpura-pura kesakitan akibat luka dalam dan akhirnya diangkut oleh tentara Soviet ke dalam sebuah truk. Dalam perjalanan menuju ke rumah sakit, Erich berhasil mengelabui tentara Soviet dan kemudian melarikan diri menuju ke garis depan pertahanan Jerman.
ADVERTISEMENT
Pilot yang Ditakuti oleh Tentara Soviet
Sampai dengan akhir tahun 1943, Erich telah membukukan 159 kemenangan atas pesawat Soviet. Dia meraih kemenangan ke-200 nya pada tanggal 26 Februari 1944 ketika dia menembak jatuh sebuah pesawat Bell Airacobra Soviet.
Pesawat yang digunakan oleh Erich merupakan Messerschmitt Bf 109, salah satu pesawat yang menjadi tulang punggung AU Jerman kala itu. Secara khusus, pesawatnya punya desain visual khusus berupa cat tulip berwarna hitam yang dibubuhkan di dekat baling-baling pesawatnya. Tampilan pesawatnya inilah yang membuatnya dijuluki Iblis Hitam atau dalam bahasa Rusianya disebut Cherniy Chort.
Erich “Black Devil” Hartmann, dari Ace Tempur sampai Instruktur Penerbangan Sipil (1)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pesawat Erich Hartmann terbang rendah untuk memberikan semangat (foto: dok. Robert Sullivan, https://www.flickr.com/photos/my_public_domain_photos/35481792630)
Begitu menakutkannya reputasi Erich, setiap kali pilot-pilot Soviet melihat pesawat AU Jerman dengan simbol tulip hitam, mereka akan langsung melakukan manuver untuk mengindari pertempuran. Hal itu juga yang membuat pertumbuhan skor kemenangan pertempuran udaranya menjadi stagnan.
ADVERTISEMENT
Karena simbol tulip hitamnya yang begitu melegenda, Erich akhirnya meminta pilot-pilot pemula untuk menggunakan pesawatnya pada beberapa misi pertempuran. Erich memakai cara ini untuk memberikan kesempatan kepada para pilot pemula tersebut untuk mengamati pertempuran udara dari jarak dekat tanpa takut akan diserang oleh pilot Soviet.
Perjumpaan dengan Pilot AU Amerika Serikat (AU AS)
Kesempatan untuk bertempur melawan pilot-pilot AU AS datang ketika JG 52 ditugaskan untuk bertempur di wilayah Rumania untuk mencegat pesawat pembom AU AS yang melakukan serangan bom ke ladang minyak di Rumania pada bulan Mei 1944. Dalam perhelatan di medan pertempuran Rumania ini, Erich berhasil membubuhkan kemenangan atas tujuh pesawat P-51 Mustang AU AS dalam lima misi tempur yang dijalaninya.
ADVERTISEMENT
Secara teknologi, P-51 Mustang dianggap lebih unggul dibandingkan dengan Bf 109. Penugasan JG 52 di Rumania yang sangat singkat dapat dikatakan telah menyelamatkan nyawa Erich. Jika saja pertempuran di Rumania berjalan lebih lama dan AU AS berhasil menggunakan taktik tempur yang selama ini dipakainya, mungkin Erich tidak akan selamat dari pertempuran-pertempuran melawan P-51.
Serangan balasan Soviet di wilayah Crimea membuat JG 52 ditugaskan kembali untuk mempertahankan posisi Jerman di sana. Selama penugasan kembali di Crimea ini, skor kemenangan Erich semakin meningkat. Sampai dengan Agustus 1944, Erich telah membukukan total 300 kemenangan atas pesawat musuh, sebuah rekor yang pertama kali diperoleh oleh pilot tempur. Atas prestasinya ini, dia dianugerahi Ritterkreuz mit Eichenlaub, Schwertern und Brillanten yang merupakan salah satu medali penghargaan tertinggi di militer Jerman.
ADVERTISEMENT
Penghargaan tersebut disematkan langsung oleh Adolf Hitler di Führerhauptquartier Wolfsschanze, markas militer Hitler di dekat Rastenburg, Jerman. Setelah menerima penghargaan tersebut, oleh Jenderal Adolf Galland, Erich ditawari untuk menjadi pilot uji pesawat Me 262, yang merupakan prototipe pesawat dengan mesin jet pertama di dunia. Tawaran tersebut ditolak oleh Erich dikarenakan keengganannya meninggalkan JG 52.
Erich “Black Devil” Hartmann, dari Ace Tempur sampai Instruktur Penerbangan Sipil (2)
zoom-in-whitePerbesar
Messerschmitt Me 262 (foto: https://commons.wikimedia.org)
Karir Setelah Perang
Menjelang kekalahan Jerman di medan perang Eropa, Erich telah membukukan skor kemenangan ke-352 atas pesawat musuh di atas wilayah Brno, Czechoslovakia pada tanggal 8 Mei 1945.
Setelah perang berakhir, Erich menyerahkan dirinya pada tentara AS, yang kemudian menyerahkannya kepada tentara Soviet. Setelah menjalani kehidupan di dalam penjara Soviet selama 10 tahun, pada tahun 1955 Erich dibebaskan dan kemudian bergabung dengan AU Jerman Barat pada tahun 1956.
ADVERTISEMENT
Erich mengakhiri karirnya di AU Jerman Barat pada tahun 1970 akibat perbedaan pendapat dengan atasannya terkait penggunaan pesawat Lockheed F-104 Starfighter dalam armada AU Jerman Barat. Setelah itu, dia beralih profesi menjadi instruktur penerbangan sipil.
Erich Hartmann meninggal dunia pada tanggal 20 September 1993 di Weil im Schönbuch, Jerman. Sampai dengan hari ini, skor kemenangan 352 atas pesawat musuh masih menjadi rekor yang belum dipecahkan oleh pilot tempur manapun.