Indra ke-6 yang Jadi Kutukan untuk Prisia Nasution

21 April 2017 13:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
38
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Prisia Nasution di film The Curse (Foto: Triple A Films)
zoom-in-whitePerbesar
Prisia Nasution di film The Curse (Foto: Triple A Films)
Panca indra, adalah salah satu anugerah terbesar yang diberikan Tuhan YME kepada manusia. Tak sedikit yang diberikan kelebihan indra perasa untuk hal-hal yang berhubungan dengan unsur gaib.
ADVERTISEMENT
Sebagian menyebutnya anugerah, tapi bagi yang tak tahan melihat makhluk halus, kelebihan itu bisa berarti kutukan.
Seperti yang dirasakan Shelina (Prisia Nasution), seorang pengacara yang bermukim di Melbourne, Australia. Dalam film berjudul ‘The Curse’, tokoh Shelina sering dihantui beberapa jenis makhluk gaib.
Ada pria dan wanita yang menjadi korban pembunuhan, dari kasus yang dia tangani. Sementara penampakan lain yang sering muncul, berwujud nenek-nenek berpakaian putih dengan kuku panjang dan wajah yang hancur.
Awalnya, Shelina menganggap itu gangguan. Tetapi setelah meminta bantuan seorang paranormal yang datang dari Yogyakarta, dia mendapat pencerahan. Penampakan-penampakan yang sering mengganggu Shelina di malam hari, memiliki maksud dan tujuan.
Shelina kemudian melakukan ritual khusus yang bisa membuka mata batinnya, serta membantu mengungkap kasus misterius di masa lalu. Tetapi, ‘kelebihan’ baru yang dia miliki, sekaligus menjadi kutukan.
ADVERTISEMENT
Poster film The Curse (Foto: Triple A Films)
zoom-in-whitePerbesar
Poster film The Curse (Foto: Triple A Films)
Menurut Eksekutif Produser Konfir Kabo, awalnya film ‘The Curse’ memiliki judul ‘Mulut Setan’. Tetapi dia dan sutradara Muhammad Yusuf harus menggantinya karena tidak bisa didaftarkan ke Lembaga Sensor Film Indonesia (LSF).
“Katanya enggak diperbolehkan untuk didaftarkan karena katanya Mulut Setan konteksnya kurang bagus,” kata Konfir kepada kumparan (kumparan.com) dalam perjalanan menuju perkebunan anggur di Yarra Valley, yang menjadi lokasi syuting ‘The Curse’.
Proses pengambilan gambar film horor ‘The Curse’ dilakukan pada pertengahan 2016. Semua lokasi mengambil tempat di beberapa kawasan di Melbourne, Victoria. Dia bersyukur karena selama proses produksi, pemerintah Victoria ikut membantu persoalan perizinan.
“Mereka sangat support. Kita sangat beruntung karena didukung Brett Stevens, perwakilan pemerintah Victoria yang juga buka cabang di Jakarta. Nanti mereka juga akan datang premiere di Jakarta,” lanjut pria Makassar yang sudah lebih dari 30 tahun tinggal di Australia.
ADVERTISEMENT
Poster film The Curse di bioskop di Melbourne (Foto: Adhie Ichsan)
zoom-in-whitePerbesar
Poster film The Curse di bioskop di Melbourne (Foto: Adhie Ichsan)
Sebelum tayang secara komersial di bioskop Indonesia pada 27 April mendatang, film ‘The Curse’ diputar pertama kali di bioskop Hoyts, Melbourne Central, Victoria, 19 April kemarin. Pemutaran khusus itu disambut meriah ratusan tamu undangan dari berbagai kalangan diaspora dan warga lokal.
Buat kamu yang penasaran dengan film ini, kumparan akan bagi-bagi 20 tiket nonton gratis ‘The Curse’. Caranya, ikuti terus informasi seputar film ini di kumparan.com.
Tuliskan pengalamanmu atau orang di sekelilingmu yang berkaitan dengan tema ‘indra ke-6’ atau ‘kutukan’, melalui kolom komentar di stories tentang ‘The Curse’!