Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kunto Hartono, Mantan Tukang Sol Sepatu Pemecah Rekor Dunia Gebuk Drum
2 Mei 2017 17:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Rambut gondrongnya sudah memutih, dengan bentuk yang tak beraturan. Kesan seniman nyeleneh mungkin terasa ketika melihat Kunto Hartono, drummer spesialis pengejar rekor.
ADVERTISEMENT
Aksinya juga tak kalah nyeleneh. Sisi kreatif sebagai entertainer, disalurkan melalui konsep-konsep pertunjukan tak biasa.
Kunto sudah dua kali mendapatkan sertifikat Guinness World Records dalam urusan menggebuk drum secara marathon. Sebelum pencapaian itu, dia lebih dulu meraih dua rekor MURI di Bogor pada 2002 dan 2003.
Januari lalu, Kunto menggebuk drum selama 145 jam di Palembang. Dia berhasil melampui rekor dunia sebelumnya milik drumer Kanada, Steve Gaul, dengan waktu 134 jam.
"Sertifikatnya kemungkinan baru diterima November nanti. Masih pengurusan administrasi," kata manajemen Kunto, Syaiful Sofyan, kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (2/5).
Dalam melakukan aksi-aksinya itu, Kunto tak hanya butuh stamina tinggi. Dia juga bergantung pada dana sponsor. Kunto menjual konsep hiburan, sekaligus kebanggaan, akan rekor dunia yang diraih.
ADVERTISEMENT
"Aksi yang lalu salah satunya dibantu Pak Alex Noerdin (Gubernur Sumatera Selatan)," lanjut Syaiful.
Pada 17 Agustus mendatang, Kunto menyiapkan aksi menggebuk drum 17 jam nonstop di Puncak Jaya (Carstensz Pyramid), Papua, yang memiliki ketinggian 4.884 m, tertinggi di Asia Tenggara. Aksi itu dilakukan untuk peringatan kemerdekaan RI ke-72.
Menurut Sofyan, agar aksi itu terlaksana, setidaknya dibutuhkan dana hingga Rp 1 miliar. "Karena butuh untuk peralatan, pengangkutan logistik, dan menggunakan helikopter," lanjut Syaiful.
Rencananya, Kunto akan mulai menabuh drum pada Rabu, 16 Agustus pukul 23.00 WIT hingga upacara penurunan bendera merah putih pada Kamis, 17 Agustus pukul 16.00 WIT. Ia akan membawakan lagu nasional dan kolaborasi bersama TIFA Papua.
ADVERTISEMENT
"Acara ini kerjasama dengan EO (Event Organizer) di sana. Tinggal tunggu sponsor," kata Syaiful lagi.
Dalam situs pribadinya, Kunto mengatakan bahwa dia mengasah kemampuan bermusiknya saat SMA di Mojokerto. Di sana, dia juga sempat bekerja menjadi tukang sol sepatu selama 3 tahun.
Kunto sempat hijrah ke Bogor untuk melanjutkan karier bermusik, tetapi perjalanannya tidak terlalu lancar, sehingga dia sempat mencicipi pekerjaan sebagai tukang permak jeans selama 3 tahun. Di kota itulah dia pertama kali memecahkan rekor MURI dengan bermain drum selama 20 jam.
Setelah itu dia terus membuat rekor-rekor baru, dan menjadikan konsep pertunjukan membuat rekor, sebagai alternatif hiburan sekaligus mata pencaharian.