Nenek 95 Tahun dari Gunung Kidul Masuk Nominasi Aktris Terbaik ASEAN

5 Mei 2017 19:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ponco Sutiyem bintang film Ziarah (Foto: Film Ziarah/Afifa)
Sutradara BW Purba mungkin menjadi orang yang paling berjasa dalam karier Ponco Sutiyem (95) di dunia perfilman. Nenek uzur dari Gunung Kidul Yogyakarta itu berhasil masuk nominasi Best Actress di ajang ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017.
ADVERTISEMENT
Ponco sebelumnya bahkan tak pernah punya pengalaman akting, apalagi belajar menjadi pelakon di depan kamera. Tapi keluguannya justru menjadi nilai lebih dalam memainkan karakter utama Mbah Sri di film 'Ziarah'.
Dalam mencari pemeran karakter Mbah Sri, BW Purba menelusuri desa-desa di Yogyakarta. Ponco Sutiyem terpilih bukan karena pengalaman aktingnya, namun pengalaman hidup.
"Kami mengunjungi rumah ke rumah, kami berbincang dengan mereka satu demi satu. Akhirnya kami dipertemukan dengan mbah Ponco Sutiyem, seorang nenek berusia 95 tahun, yang di usia senjanya, beliau masih begitu bersemangat bertanam jagung di dekat rumahnya, di kecamatan Ngawen, kabupaten Gunung Kidul," tutur Bagus Suitrawan selaku co-produser, dalam siaran pers yang dilansir Antara, Jumat (5/5).
ADVERTISEMENT
Mbah Sri diceritakan mencari makam suaminya yang hilang pada zaman agresi militer Belanda ke-2. Pencariannya bermuara pada satu tujuan: ingin dimakamkan di samping makam suaminya.
Ponco Sutiyem juga punya pengalaman tak terlupakan pada masa perang. Pada saat itu, ia sedang hamil tua. Rumahnya dihujani mortir dan peluru. Dia harus lari, berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Beberapa potongan hidup Ponco juga dimasukkan ke dalam cerita "Ziarah" yang akan tayang di bioskop mulai 18 Mei 2017.
"Ziarah" sudah meraih beberapa penghargaan, di antaranya Film Terbaik di Salamindanaw Film Festival 2016, Skenario Terbaik versi Majalah Tempo 2016, Nominasi Penulis Skenario di Festival Film Indonesia 2016, Nominasi Film Terbaik di Apresiasi Film Indonesia 2016 dan Kompetisi Film di Jogja Netpac Asian Film Festival 2016.
ADVERTISEMENT