Menyelami Kekecewaan: Mengapa Mahasiswa Merasa Salah Jurusan

Adinda Nurtopani
Mahasiswi Universitas Pamulang, Jurusan Sastra Indonesia.
Konten dari Pengguna
24 Juni 2023 12:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adinda Nurtopani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

"Aduh, gue kayaknya salah jurusan, deh."

Ilustrasi wanita yang sedang kebingungan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita yang sedang kebingungan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak mahasiswa yang pada suatu titik dalam perjalanan perkuliahan merasa tidak tepat dalam pilihan jurusan yang mereka ambil.
ADVERTISEMENT
Menurut ahli Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF), Irene Guntur, menyebutkan bahwa sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia salah jurusan.
Perasaan kekecewaan dan ketidakpuasan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang berperan dalam memengaruhi persepsi dan pengalaman mereka di dunia akademik.
Beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab mahasiswa merasa tidak tepat dalam pilihan jurusan kuliah mereka adalah ekspektasi yang tidak realistis, ketidaktahuan tentang bidang studi yang dipilih, kurangnya minat yang mendalam, tekanan dari lingkungan, dan ketidaksesuaian dengan minat dan bakat pribadi.
Salah satu faktor utama yang dapat membuat mahasiswa merasa tidak tepat dalam pilihan jurusan adalah adanya ekspektasi yang tidak realistis.
Beberapa mahasiswa mungkin memilih jurusan tertentu karena dipengaruhi oleh tekanan dari orang tua, teman, atau harapan sosial yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Mereka mungkin merasa terikat untuk memilih jurusan yang dianggap bergengsi atau memiliki peluang kerja yang lebih baik, meskipun sebenarnya minat dan bakat mereka tidak sejalan dengan jurusan tersebut.
Akibatnya, ketika mereka mulai menjalani program studi, mereka mungkin merasa kecewa dan tidak puas karena tidak merasa terhubung dengan materi yang dipelajari.
Selain itu, ketidaktahuan tentang bidang studi yang dipilih juga dapat menjadi penyebab mahasiswa merasa tidak tepat.
Beberapa mahasiswa mungkin memilih jurusan tanpa memahami secara mendalam apa yang akan mereka pelajari dan jenis pekerjaan yang dapat dikejar setelah lulus.
Ketika mereka mulai belajar tentang mata kuliah dan kurikulum yang terlibat, mereka mungkin menyadari bahwa bidang studi tersebut tidak sesuai dengan minat dan aspirasi mereka.
ADVERTISEMENT
Kurangnya pemahaman awal tentang jurusan yang dipilih dapat menyebabkan kekecewaan dan ketidakpuasan.
Ilustrasi mahasiswa yang sedang kebingungan. alsssFoto: Shutterstock
Kurangnya minat yang mendalam terhadap bidang studi juga dapat menjadi faktor yang membuat mahasiswa merasa tidak tepat.
Beberapa mahasiswa mungkin memilih jurusan berdasarkan tekanan eksternal atau pertimbangan praktis, bukan karena ketertarikan dan gairah yang sebenarnya terhadap subjek tersebut.
Tanpa minat yang mendalam, proses belajar dapat menjadi monoton dan membosankan, yang pada gilirannya dapat memunculkan kekecewaan.
Mahasiswa mungkin merasa terjebak dalam program studi yang tidak mereka nikmati dan merindukan kesempatan untuk mengeksplorasi bidang yang benar-benar membangkitkan minat mereka.
Tekanan dari lingkungan juga dapat memengaruhi persepsi mahasiswa terhadap pilihan jurusan mereka.
Mereka mungkin merasa terdorong oleh harapan keluarga, teman, atau masyarakat sekitar untuk memilih jurusan tertentu, bahkan jika itu tidak sesuai dengan minat dan bakat mereka.
ADVERTISEMENT
Rasa tidak nyaman dan tekanan yang terus-menerus dapat menyebabkan kekecewaan dan ketidakpuasan karena mereka merasa tidak memiliki kendali atas pilihan studi mereka.
Terakhir, ketidaksesuaian dengan minat dan bakat pribadi juga dapat membuat mahasiswa merasa tidak tepat dalam pilihan jurusan.
Setiap individu memiliki minat, kecenderungan, dan bakat yang unik. Jika jurusan yang dipilih tidak sejalan dengan minat dan bakat pribadi mahasiswa, mereka mungkin merasa terjebak dalam lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Rasa tidak nyaman dan kekecewaan dapat muncul karena mereka merasa bahwa potensi dan keahlian mereka tidak sepenuhnya dimanfaatkan atau dihargai.
Penting untuk dicatat bahwa perasaan tidak tepat dalam pilihan jurusan kuliah adalah hal yang wajar dan umum di kalangan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Hal ini tidak berarti bahwa mereka harus terjebak dalam situasi yang tidak memuaskan. Mahasiswa dapat mencari solusi melalui berbagai cara, seperti berkonsultasi dengan penasihat akademik, berbicara dengan profesor atau mahasiswa senior, atau bahkan mempertimbangkan perubahan jurusan jika itu dianggap sebagai langkah yang tepat.
Penting bagi mahasiswa untuk memahami bahwa kebahagiaan dan kepuasan dalam perjalanan akademik adalah prioritas, dan ada banyak pilihan dan kesempatan yang tersedia untuk menemukan jalan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Ilustrasi mahasiswa yang sedang pusing. Foto: Shutterstock
Kesimpulannya, kekecewaan dan ketidakpuasan dalam pilihan jurusan dapat terjadi karena berbagai faktor. Ekspektasi yang tidak realistis, ketidaktahuan tentang bidang studi, kurangnya minat mendalam, tekanan lingkungan, dan ketidaksesuaian dengan minat dan bakat pribadi dapat menjadi penyebab utama.
ADVERTISEMENT
Penting bagi mahasiswa untuk memahami bahwa perasaan tersebut wajar dan bahwa ada banyak cara untuk mencari solusi yang lebih memuaskan.
Dengan eksplorasi, refleksi, dan bantuan yang tepat, mahasiswa dapat menemukan jalur yang lebih cocok dengan minat dan tujuan mereka, sehingga membangun perjalanan perkuliahan yang lebih bermakna dan memuaskan.
Jadi, jangan sia-siakan waktumu hanya untuk menyesali pilihan yang sudah kamu buat, tapi lakukanlah sesuatu untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik.