Menjaga Kearifan Lokal: Peran BPD dalam Melestarikan Rumah Panggung

Gemuruh perkembangan zaman yang terus berlanjut, seringkali kita melihat banyak tradisi dan kearifan lokal yang semakin pudar dan terlupakan. Salah satu contoh yang patut disayangkan adalah Lamban Langgakh (rumah panggung) di Desa Bojong Koneng yang semakin hilang dari peredaran zaman. Ketika banyak warga desa mulai beralih ke rumah-rumah modern, rumah panggung di Bojong Koneng pun semakin jarang ditemui. Perlahan tapi pasti, identitas dan sejarah desa ini terancam pudar. Namun, di balik keprihatinan ini, ada sebuah harapan yang muncul melalui peran penting Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam menjaga dan memelihara kearifan lokal ini.

Wawancara bersama Ketua BPD Desa Bojongkoneng. Kredit Foto: Tim PKM-RSH IPB University

Pak Acep juga mengatakan bahwa banyaknya rumah panggung yang berubah menjadi rumah modern karena kondisi rumah panggung yang sudah tidak layak, sehingga ketika ada program bantuan renovasi rumah dari pemerintah ataupun yayasan seperti program Habitat masyarakat lebih memilih untuk membangun rumah modern atau beton. Pemerintah desa bersama BPD memiliki target di tahun 2024 untuk melakukan renovasi rumah-rumah yang sudah tidak layak huni di Desa Bojong Koneng. Masyarakat cenderung lebih memilih rumah modern karena persepsi masyarakat yang menganggap bahwa kepemilikan rumah panggung dengan konstruksi kuno dianggap memiliki status sosial yang rendah.

Foto Rumah Panggung Kampung Sudi Desa Bojongkoneng. Kredit Foto: Tim PKM-RSH IPB University

Pak Acep juga menyampaikan bahwa rumah panggung memang memiliki fungsi sebagi bencana longsor, tapi bukan berarti bisa mencegah terjadinya bencana longsor. Ketika terjadi bencana longsor rumah panggung lebih rendah kerusakannya karena hanya bergesar tanahnya tapi struktur rumah yang masih kokoh dibandingkan rumah beton. Selain itu, apabila dijadikan sebagi objek wisata di Desa Bojong Koneng masih belum bisa, karena stikma masyarakat yang masih belum menganggap penting rumah panggung sebagai suatu adat istiadat yang harus dipertahankan dan dipelihara.

BPD memiliki peran kunci dalam menjaga dan memelihara kearifan lokal ini. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh BPD adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan rumah panggung. Ini bisa dilakukan melalui penyuluhan dan edukasi tentang nilainilai historis dan budaya yang terkandung dalam rumah panggung. Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang mendalam tentang betapa berharganya warisan ini bagi mereka dan generasi mendatang. Selain itu, BPD dapat berperan dalam merancang kebijakan yang mendukung pelestarian rumah panggung. Mungkin ada insentif atau bantuan khusus bagi warga yang berusaha mempertahankan rumah panggung mereka. BPD juga bisa berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait seperti ahli sejarah, budayawan, dan lembaga pemeliharaan warisan budaya untuk mendukung upaya pelestarian ini.

Rumah panggung di Desa Bojong Koneng adalah bagian tak terpisahkan dari identitas dan sejarah desa tersebut. Dengan peran yang aktif dan proaktif dari BPD, kita dapat berharap bahwa kearifan lokal ini akan terus dijaga dan dilestarikan untuk generasi-generasi yang akan datang. Ini merupakan bukti bahwa dalam menghadapi perubahan zaman, kita tidak harus kehilangan akar budaya kita, asalkan kita memiliki keinginan dan kesadaran untuk menjaga warisan kita yang berharga.

Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa BPD Desa Bojong Koneng memiliki kepentingan dan pengaruh yang signifikan dalam mendukung keberlanjutan dan perkembangan Lamban Langgakh di Desa Bojong Koneng. BPD menyerap aspirasi masyarakat dan membuka akses kejasama dengan beberapa pihak swasta atau masyarakaat setempat. Selain itu BPD juga merupakan stakeholder yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan memiliki pengaruh terkait opini dan budaya masyarakat yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari contohnya hal-hal terkait norma dan tatakrama di tengah masyarakat Desa Bojong Koneng.

Sumber: Tim PKM-RSH IPB University