Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Chanoyu, Upacara Minum Teh Asal Jepang yang Sarat Akan Makna
20 Februari 2018 18:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di negara asalnya, Chanoyu bisa dilakukan kapan saja, termasuk saat perayaan ulang tahun, pernikahan atau perayaan lainnya. Mengandung filosofi yang penuh makna, dibutuhkan persiapan dan pelaksanaan yang cukup rumit untuk melangsungkan tradisi Chanoyu.
Bahkan, menurut Suwarni Widjaja selaku Sekretaris Urasenke Tankokai Indonesia Assosiation menjelaskan bahwa tuan rumah harus membuat undangan berisi nama tamu dan hidangan yang akan disajikan sebelum melakukan Chanoyu. Dan, semua undangan tersebut harus ditulis dalam tulisan kaligrafi Jepang
“Setiap orang yang diundang harus mengkonfirmasi kehadiran mereka dan wajib hadir dalam acara tersebut, kecuali jika (mengalami) sakit parah,” ujar Suwarni saat ditemui kumparan (kumparan.com) di sela-sela acara Chanoyu di Japan Foundation, Jakarta Selatan, Selasa (20/2).
Tradisi Chanoyu sendiri menyimpan makna kehidupan yang mendalam. Suwarni menyebutkan bahwa filosofi di balik tradisi ini berisi tentang beberapa unsur kehidupan seperti keindahan, kedisiplinan, dan nilai sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaanya, Chanoyu akan dilakukan di sebuah ruangan khusus bernama Chasitsu yang memiliki pintu masuk berukuran kecil, sehingga untuk memasukinya para tamu diharuskan untuk merunduk.
"Pintu Chasitsu dibuat sangat kecil sebagai bentuk sikap hormat kepada sang pemilik rumah, para tamu juga dilarang menggunakan perhiasan dalam bentuk apa pun, karena saat melakukan Chanoyu, semua orang yang hadir akan disamakan derajatnya," jelasnya.
Setelah itu, para tamu akan disuguhkan dengan aneka makanan manis seperti mochi atau dango, kue Jepang berbentuk bola kecil yang terbuat dari tepung beras. Dan, selagi para tamu menyantap hidangan, tuan rumah akan meracik teh yang dihidangkan dengan menggunakan cawan keramik.
Biasanya, pada tradisi Chanoyu, jenis teh yang digunakan adalah matcha atau sencha. Meminum teh saat pelaksanaan Chanoyu pun tak bisa sembarangan, karena terdapat beberapa teknik khusus yang harus dilakukan.
ADVERTISEMENT
Mulai dari menghabiskan teh hanya dengan tiga tegukan, hingga membuat suara menyeruput saat tegukan terakhir. Hal ini dilakukan agar tuan rumah mengetahui bahwa tamu benar-benar menikmati sajian teh yang mereka suguhkan.
Bagi yang ingin mengikuti pelaksanaan tradisi Chanoyu, kamu bisa berkunjung ke Japan Foundation yang berlokasi di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan. Karena organisasi ini selalu mengadakan kursus Chanoyu setiap usai lebaran.