Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kisah Praktikum Pernikahan yang Menjadi Nyata 6 Tahun Kemudian
14 Mei 2017 10:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
“Perkara cinta adalah rahasia Tuhan, perkara usaha adalah rahasia kita bersama.”
ADVERTISEMENT
Sederet kata dari Fadly Yashari Soumena, seorang pria biasa dari Makassar, mengajarkan kita akan keyakinan terhadap kuasa Tuhan soal jodoh.
Fadly mengunggah sebuah cerita di akun Facebook-nya, Daeng Fadly Soumena. Dia menceritakan perjalanan cintanya bersama sang istri, Chusnul Fatiha Chairan.
Dia menyebut bagaimana sebuah kejadian di masa lalu menjadi jalan cinta yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Fadly dan Fatiha merupakan pasangan yang memutuskan untuk menikah di usia yang terbilang cukup muda, 23 tahun.
Namun, bukan hanya menikah di usia muda yang jadi menarik. Tapi kisah di balik jalan mereka menuju pernikahan. Kepada kumparan (kumparan.com), Fadly mengisahkan bagaimana ia bertemu hingga akhirnya menikahi Fatiha.
Cerita bermula ketika Fadly dan Fatiha masih duduk di bangku SMA pada 2010. Fadly dan Fatiha yang sama-sama duduk di kelas XII IPS 2 di MAN 2 Makassar bertemu pertama kali ketika Fadly sedang berada di dalam kelas dan melihat Fatiha masuk. Sejak saat itu Fadly mulai menaruh hati pada Fatiha.
ADVERTISEMENT
Seminggu berselang semenjak pertama melihat Fatiha, Fadly langsung menyatakan cintanya pada Fatiha. Hebatnya lagi, ia menyatakannya langsung di depan kelas, di depan teman-teman kelasnya. Hebat sekaligus nekad.
Namun, Fatiha tak serta merta menerima cinta Fadly. Tiga hari berselang Fatiha baru menerima Fadly sebagai kekasihnya. Namun Fadly harus menelan pil pahit ketika Fatiha memutuskan cintanya sebelum hari berganti secara sepihak. Fadly menjadi kekasih sekaligus mantan kekasih di hari yang sama.
Tapi nyatanya hal itu tak menyurutkan perasaan Fadly pada Fatiha, ia tetap berjuang mengejar cinta sang pujaan. Akhirnya hati Fatiha pun luluh dengan ketangguhan Fadly menunjukkan cintanya. Kali ini, Fatiha dan Fadly menjadi pasangan kekasih lagi untuk waktu yang cukup lama.
ADVERTISEMENT
Kisah cinta Fadly dan Fatiha tak ubahnya seperti pasangan remaja lainnya. Salah satu kenangan terindah adalah saat pelajaran agama Islam tentang fiqih pernikahan. Mereka menjadi contoh praktikum menikah dalam Islam. Fadly sebagai model pengantin pria, sedang Fatiha pengantin perempuan. Teman yang lain menjadi saksi, wali, dan penghulu.
Namun sekali lagi, kisah Fadly dan Fahri kembali diuji, kali ini bukan soal Fatiha yang meninggalkan. Namun jarak yang jadi penghalang. Selepas lulus SMA. Fadly dan Fatiha harus menjalani hubungan jarak jauh atau kita kenal dengan long distance relationship (LDR).
“Cuma dia yang mengerti bagaimana menyayangi saya, hari-hari saya selama dua tahun masa SMA saya lalui bersama dia. Sempat saling menghubungi, namun akhirnya putus, dan jalan dengan pasangan masing-masing,” kata Fadly.
ADVERTISEMENT
Jarak tak ubahnya hanya sebuah angka yang dibentangkan untuk memisahkan raga, namun hati tak akan pernah memiliki jarak dan itulah yang kembali menyatukan Fadly dan Fatiha. Mereka kembali bersatu meskipun harus menjadi “Pejuang LDR”.
“Saya sempat putus nyambung sama dia sewaktu saya kuliah di Yogya dan dia di Makassar. Namun pada akhirnya saya kembali bersama dia setelah enam bulan pisah,” katanya.
Manis pahit perjalanan LDR pun sudah terbiasa mereka lalui, namun Fadly tak mau lagi bermain-main dengan hubungan. Ia memutuskan untuk melamar Fatiha dan mempersuntingnya. Tanpa sepengatuhan Fatiha dan keluarganya, Fadly berangkat dari Yogya menuju Makssar untuk mengutarakan niat seriusnya kepada sang kekasih.
“Saya terbang dari Yogya ke Makassar tanpa sepengetahuan dia ďan orang tua saya, saya mengutarakan niat saya untuk nikah muda dan orang tua saya sempat tidak setuju dan memberi syarat harus lulus masuk kuliah S2 dulu. Saya juga ngomong ke orang tua dia dan diterima dengan baik, akhirnya saya masuk S2 di UI Jakarta dan orang tua saya melamar dia ke orang tuanya,” terang Fadly.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini berbuah manis, Fatiha menerima dengan senang hati lamaran Fadly. Mereka berdua sepakat menikah muda.
“Saya tidak tahu ajal datang kapan, saya hanya ingin membuat kebahagiaan bersama orang-orang yang saya cintai selagi ada kesempatan. Saya juga nikah selain karena ibadah juga ingin meringankan beban orang tua,” bebernya.
Kisah mereka yang menjadi model praktikum pernikahan Islam sewaktu SMA tujuh tahun silam, berulang dalam kehidupan nyata. Sabtu, 6 Mei 2017, Fadly mengucapkan akad nikah di depan penghulu dan wali.
Kata “sah” dari para saksi adalah kalimat yang menyatukan mereka untuk selamanya.
Untuk kamu, iya kamu, yang memiliki rencana untuk menikah entah itu di usia muda seperti mereka atau terpikiran untuk menikah, sebaiknya perhatikan saran Fadly untuk memantapkan hati.
ADVERTISEMENT
“Semua butuh perencanaan matang, rencanakan berdua, lalu niatkan semua untuk ibadah kepada Tuhan. Nikah muda bukan sebuah masalah tapi salah satu pilihan untuk hidup bahagia. Bicarakan baik-baik kepada orang tua, orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya,” tutup Fadly.
Jadi, kapan kamu nikah?