news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Ganti Ponsel Setiap Tahun: Kebutuhan atau Keinginan?

Aditya Aji Nugraha
A dad, diplomat, wildlife photography enthusiast
12 Maret 2025 14:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aditya Aji Nugraha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap tahun, merek-merek ponsel besar berlomba-lomba meluncurkan produk terbaru dengan berbagai fitur yang diklaim lebih canggih. Tidak jarang kita tergoda untuk terus memperbarui ponsel ke model terkini, meskipun ponsel yang kita gunakan masih berfungsi dengan baik. Namun, apakah kita benar-benar membutuhkan penggantian setiap tahun? Atau ini hanya permainan pemasaran dari merek-merek tersebut yang membuat kita merasa selalu tertinggal zaman?
Ilustrasi. Foto: Aditya Aji Nugraha
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: Aditya Aji Nugraha
Teknologi Baru, tetapi apa Bedanya?
ADVERTISEMENT
Setelah iPhone dan Samsung meluncurkan ponsel flagship terbaru mereka di akhir 2024 dan awal 2025, kini giliran Xiaomi yang akan segera mengeluarkan ponsel dengan kamera performa tinggi terbarunya pada tanggal 13 Maret. Setiap ponsel baru diluncurkan, kita sering disuguhkan dengan jargon teknologi seperti prosesor lebih cepat, kamera lebih jernih, atau baterai lebih tahan lama. Namun, jika kita telusuri lebih dalam, pembaruan tersebut sering kali tidak begitu signifikan dalam penggunaan sehari-hari. Ponsel yang kita beli dua atau tiga tahun lalu masih bisa menjalankan aplikasi yang kita butuhkan dengan lancar, masih dapat mengambil foto dengan kualitas tinggi, dan masih bisa bertahan seharian dengan sekali pengisian daya.
Jika bukan karena kebutuhan, lalu mengapa kita merasa ingin mengganti ponsel? Inilah trik pemasaran yang digunakan oleh banyak merek besar.
ADVERTISEMENT
Strategi Pemasaran, bukan Kebutuhan Konsumen
Faktanya, peluncuran ponsel seri terbaru setiap tahunnya lebih banyak didorong oleh kepentingan bisnis daripada kebutuhan pengguna. Merek-merek besar tersebut ingin kita, sebagai konsumen, untuk terus membeli produk terbaru agar mereka tetap mendapatkan profit. Salah satu strategi yang mereka lakukan adalah menciptakan kesan bahwa ponsel lama sudah ketinggalan zaman, padahal sebenarnya masih sangat layak digunakan.
Taktik promosi seperti Fear of Missing Out (FOMO), iklan yang agresif, dan perubahan kecil yang dikemas sebagai inovasi besar membuat banyak orang merasa harus mengganti ponsel lama ke yang lebih baru. Misalnya, perubahan desain kamera atau tambahan fitur perangkat lunak yang sebenarnya bisa didukung oleh model lama, tetapi justru dibuat eksklusif untuk ponsel baru.
ADVERTISEMENT
Dampak Finansial dan Lingkungan
Selain menguras isi dompet, kebiasaan mengganti ponsel setiap tahun juga memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan. Produksi ponsel membutuhkan sumber daya alam yang tidak sedikit, termasuk rare earth metals atau logam tanah langka yang sulit didaur ulang. Semakin sering kita mengganti ponsel, semakin banyak pula limbah elektronik yang dihasilkan. Padahal, sebuah ponsel bisa bertahan 3–5 tahun jika dirawat dengan baik.
Dari sisi keuangan, membeli ponsel baru setiap tahun jelas bukan keputusan bijak, kecuali jika memang ada kebutuhan khusus. Daripada menggunakan uang untuk memperbarui ponsel yang tidak terlalu penting, lebih baik dialokasikan untuk investasi, tabungan, atau peningkatan kualitas/kapasitas diri melalui pendidikan.
Alternatif yang Lebih Bijak
Jika ponsel kita masih berfungsi dengan baik, mengapa harus buru-buru menggantinya? Berikut beberapa tip agar ponsel bertahan lebih lama:
ADVERTISEMENT
Jika memang harus mengganti ponsel, kita bisa mempertimbangkan untuk membeli model lama atau bahkan ponsel bekas yang masih memiliki spesifikasi mumpuni dengan harga lebih terjangkau.
Kesimpulan
Pembaruan ponsel setiap tahun bukanlah kebutuhan, melainkan strategi pemasaran merek ponsel yang membuat kita merasa harus terus mengikuti tren. Sebagai konsumen, kita perlu lebih kritis dalam mengambil keputusan: apakah benar-benar butuh pembaruan, atau hanya sekadar ingin mengikuti tren? Dengan memilih untuk setia menggunakan ponsel lebih lama, kita tidak hanya menghemat uang, tetapi juga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
Jadi, sebelum tergoda iklan ponsel terbaru, coba pikirkan lagi, apakah benar-benar membutuhkan atau hanya keinginan sesaat?