Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kesaksian Driver GrabBike yang Angkut Seorang Nenek Disangka Hantu
18 Mei 2017 21:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Media sosial dibuat heboh oleh foto seorang pengemudi GrabBike yang sedang mengangkut seorang nenek, dengan pakaian serba hitam, dan wajah yang juga hitam. Sebuah keterangan teks kemudian ditambahkan dalam foto itu, yang mengindikasikan bahwa si nenek hilang secara misterius saat si pengemudi Grab memberikan uang kembalian.
ADVERTISEMENT
Kisah yang beredar itu entah berasal dari mana hingga berhembus kabar bahwa si nenek adalah sosok menyeramkan, bahkan hantu. Tetapi hal itu diluruskan oleh si pengemudi GrabBike bernama Roni Yulianto (32 tahun), yang mengangkut si nenek.
Roni bercerita pada pertengahan 7 Mei lalu, sekitar pukul 00.30 dini hari, sebuah order GrabBike masuk ke aplikasinya. Dia segera meluncur ke lokasi yang tepatnya adalah Alfamart di Jalan Haji Nawi, Jakarta Selatan.
Ternyata orderan itu berasal dari seorang pemuda bernama Ryanaldi (24) untuk seorang ibu tua yang tidak diketahui namanya. Ibu itu meminta tolong ke Ryanaldi untuk mengantarnya pulang ke Lebak Bulus, tetapi bahan bakar motor Ryanaldi tidak cukup untuk mengantar, dan akhirnya diberi solusi memesan GrabBike.
ADVERTISEMENT
"Si nenek-nenek tua ini manggil-manggil saya. Minta tolong diantar ke Lebak Bulus. Saya cuekin, saya pikir orang gila, terus pas ngobrol tuh dia minta tolong ke saya antar ke Lebak Bulus. Saya tolak karena bensin motor juga habis. Nenek itu bilang bakal saya bayar. Tenang," begitu Ryanaldi berkisah.
Nenek itu digambarkan berwajah pucat. Rambutnya, telah mengeras seperti tidak pernah keramas. Badannya gemuk, agak membungkuk.
Roni juga memberi gambaran fisik yang sama. Badannya besar. Memang pakaian serba hitam semua. Rambutnya gimbal (seperti tidak diurus). "Untuk wajahnya, saya tidak tatap muka," kata Roni yang sehari-hari dagang nasi goreng di Jalan Haji Nawi, Jaksel, dan kerja sampingan sebagai pengemudi GrabBike.
ADVERTISEMENT
Roni maupun Ryanaldi adalah orang yang tidak saling kenal. Mereka tidak mengetahui dari mana si nenek itu datang. Mereka tak menanyakan nama si nenek. Yang diketahui sejauh ini oleh mereka hanyalah tujuan pulang ke Lebak Bulus.
Sebelum berangkat, Ryanaldi sempat memotret si ibu yang telah naik diboncengi ke motor Roni. Di foto itu si ibu terlihat memandang ke arah Ryanaldi dan diboncengi dalam posisi badan ke arah samping.
Roni Mengantar si Nenek
Dalam perjalanan mengantar si nenek, Roni berkata tidak ada tanda-tanda mencurigakan. Dia sempat bertanya kepada si nenek soal ke mana tujuan akhir si nenek itu, karena dalam order di aplikasi, Roni tidak mengarahkan tujuan pasti.
ADVERTISEMENT
Si nenek akhirnya memutuskan untuk turun di Perempatan Pasar Jumat, Lebak Bulus. Tarif di aplikasi GrabBike menunjukkan bahwa tarifnya adalah Rp 7.000. Si nenek membayar ongkos dengan uang Rp 10.000.
"Itu tarifnya Rp 7.000. Dia ngasih 10.000, terus karena saya enggak ada kembalian, lalu saya kembalikan Rp 5.000. Jadi, saya cuma dapat Rp 5.000. Orang itu masih ada sampai saya kembalikan. Setelah itu saya jalan lagi," kata Roni.
Informasi soal tarif ini sekaligus meluruskan informasi yang beredar di media sosial soal tarif Rp 20.000 yang dibayarkan si nenek. Cerita soal bahwa si nenek hilang begitu saja saat uang kembalian diberikan, juga dibantah oleh si Roni.
Baca juga: Deretan Kecelakaan Maut di Tol Cipularang
ADVERTISEMENT
Kepada kumparan (kumparan.com), Roni menegaskan bahwa dia masih melihat si ibu sampai uang kembalian diberikan. Sepanjang ingatan, Roni juga menggambarkan bahwa wajah si nenek seperti manusia pada umumnya, walau harus diakui wajahnya agak kusam, kurang terawat. Roni kemudian menarik gas motor untuk pulang ke rumah setelah semua urusannya dengan si nenek selesai.
"Itu orang, bukan hantu. Beritanya saja dibikin heboh," kata Roni yang ikut heran soal kabar viral di media sosial yang mengatakan si nenek adalah hantu.
Tim kumparan lalu menanyakan soal gambar wajah hitam si nenek yang kemudian viral kepada Roni dan Ryanaldi.
Viralnya foto nenek wajah hitam yang naik motor Roni akhirnya sampai ke tangan Roni tiga hari lalu. Dia mengaku masih ingat betul kejadian tersebut, karena baru seminggu yang lalu dialami.
ADVERTISEMENT
Roni tidak tahu-menahu soal foto tersebut, dan siapa pihak yang membuat foto tersebut menjadi viral. Dugaan sementara dia menduga wajah si nenek bisa menjadi hitam pekat karena efek cahaya saat foto diambil. Atau, Roni juga membuka kemungkinan ada pihak yang telah mengedit gambar si nenek. Dia ingat betul wajah si nenek tidak sehitam seperti yang ada di foto.
"Saya juga enggak tahu kenapa wajahnya jadi begitu. Apa karena efek cahaya, atau karena apa, saya enggak tahu. Mungkin enggak dirawat, atau jarang keramas. Saya enggak tahu juga," ujarnya. Satu yang pasti, Roni meyakini si ibu nyata adalah manusia biasa.
ADVERTISEMENT
Siapa yang Membuat Ini Viral?
Ryanaldi sebagai orang yang memotret juga tidak tahu menahu bagaimana foto itu bisa menjadi viral dan jadi bahan pembicaraan.
Keputusan mengambil foto itu diambil Ryanaldi karena sang istri di rumah menanyakan. Begitu si istri bertanya di mana posisi Ryanaldi sekarang, dia ingin bilang bahwa sedang membantu seorang nenek untuk pulang ke rumah di Lebak Bulus.
"Saya bilang ke istri, saya sedang beli jus di Alfamart, terus lagi bantuin ibu-ibu. Ya sudah, saya foto itu nenek sebagai bukti saya, lalu kirim ke WhatsApp istri saya," tutur Ryanaldi.
Baca juga: Driver Go-Jek Menuntut Keadilan
Ryanaldi pada awalnya hanya melihat foto itu secara sekilas karena diambil untuk menjadi bukti ke istri. Justru sang istrilah yang menyadari bahwa wajah si nenek berwana hitam pekat dan mengatakan itu menyeramkan, dan Ryanaldi baru melihatnya secara detail.
ADVERTISEMENT
Ryanaldi mengaku sama sekali tidak melakukan edit foto itu, dan dari dirinya tidak ada pikiran untuk membuat foto si nenek menjadi viral dan sama sekali tidak mempublikasikan hal itu akun media sosial miliknya. "Setelah itu 'kan banyak warga yang tanya benar enggak, saya ya biasa aja tutup kuping saja."
Soal kisah yang kemudian beredar di Internet soal gambar si nenek, Ryanaldi berkata ada beberapa bagian yang tidak benar. Ryanaldi juga menegaskan bahwa tarif yang terpampang adalah Rp 7.000.
Baik Roni dan Ryanaldi, mengaku tidak melakukan penyebaran foto itu ke media sosial. Mereka pun bingung siapa pihak yang membumbui foto si nenek dengan kisah misterius yang akhirnya membuat itu jadi konten viral.
ADVERTISEMENT