Konten dari Pengguna

Simping Ikan Ide Inovasi Produk Jajanan Khas Purwakarta

Adrianti Nur Fitria Sofandi
Mahasiswa - Universitas Padjadjaran
1 Desember 2020 11:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adrianti Nur Fitria Sofandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh : Adrianti (1) dan Junianto (2)
1. Mahasiswa Program Studi Perikanan Universitas Padjadjaran
ADVERTISEMENT
2. Dosen Program Studi Perikanan Universitas Padjadjaran
Simping khas Purwakarta
PurwakartaーSaat ini banyak usaha yang mengalami gulung tikar mendadak akibat terkena dampak dari pandemi COVID-19. Namun, beberapa usaha olahan ikan yang memiliki bermacam produk olahan justru semakin diburu oleh konsumen.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Nilanto Perbowo mengungkapkan adanya perubahan pola belanja menjadi berbasiskan internet dan jasa pengiriman di masa pandemik ini perlu dijadikan sebagai peluang. Sektor perikanan pun harus dapat mengikuti tren ini dengan menjaga mutu dan meningkatkan inovasi produk hasil perikanan.
Bukan hanya pola belanja masyarakat saja yang berubah, pandemi COVID-19 ini juga mengubah pola konsumsi masyarakat. Saat ini hal yang paling diburu oleh masyarakat adalah produk kesehatan dan bahan pangan.
ADVERTISEMENT
Senada dengan hal diatas, Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Sosek Perikanan, Nimmi Zulbainarni, mengatakan bahwa hal ini bisa dijadikan sebagai peluang usaha yang dapat diambil oleh UMKM Perikanan, karena ikan memiliki gizi yang baik untuk menjaga sistem imunitas tubuh dan WHO juga mengatakan COVID-19 ini tidak dapat menyebar melalui makanan termasuk salah satunya adalah ikan.
Purwakarta terkenal dengan makanan khas daerah yaitu Simping. Simping ini adalah makanan camilan dan biasa dijadikan sebagai oleh – oleh. Bahan baku utama simping yaitu tepung tapioka dan terigu. Dahulu simping hanya memiliki rasa kencur, namun seiring berjalannya waktu dan juga permintaan konsumen varian rasa simping pun dibuat beranekaragam, seperti rasa keju, coklat, cabe, nangka, stroberi hingga pandan. Bahkan, saat ini terdapat varian rasa ikan.
ADVERTISEMENT
Penambahan daging ikan ke dalam bahan baku simping dilakukan untuk menambah gizi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya untuk memperbaiki pola konsumsi pangan khususnya protein. Sehingga masyarakat dapat makan camilan yang bergizi tinggi.
Proses pembuatan simping varian ikan ini juga cukup mudah yang pertama (1) pembuatan adonan yang terdiri dari tepung tapioka, tepung terigu, bumbu-bumbu, santan kelapa dan daging lumat dicampur dan diaduk sampai rata. (2) adonan dicetak dengan alat serit (3) pemanggangan.
Simping varian ikan ini dapat dijadikan sebagai ide usaha karena selain mudah, juga memiliki nilai tambah yang baik. Hal ini memperlihatkan bahwa usaha simping varian ikan dapat memberi keuntungan. Oleh karena itu, simping ikan bisa dijadikan sebagai produk olahan di masa pandemi COVID-19. Simping ikan juga mudah untuk dijangkau, karena sudah ada di pasar online seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia.
ADVERTISEMENT