Gemini Red Flag?!?

ADWINDA RISKY AMALIA
Mahasiswa Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
29 November 2022 15:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ADWINDA RISKY AMALIA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Jangan mau sama gemini, red flag!”
“Virgo?? Anaknya keras kepala ya?”
https://pixabay.com/images/id-6808382/
Kalimat-kalimat di atas merupakan hal yang biasa terdengar di tengah masyarakat. Mereka menilai kepribadian seseorang berdasarkan bentuk kuku, zodiak, MBTI, atau bentuk tulisan tangan. Ada juga yang mempercayakan keberuntungannya dengan feng shui, kartu tarot, shio, dan banyak hal lainnya.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya adalah dari mana pernyataan dan kesimpulan-kesimpulan ini berasal? Apakah pernyataan tersebut valid dan sesuai dengan kenyataan? Apakah kesimpulan ini diperoleh dari hasil penelitian ilmiah? Nah, artikel ini akan menjelaskan fenomena tersebut dalam sudut pandang sains.
Pseudosains (pseudoscience) merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada bidang yang menyerupai ilmu pengetahuan namun sebenarnya hal tersebut cenderung tidak valid, tidak rasional, dan cenderung dogmatis. Lebih singkatnya, pseudosains merupakan ilmu yang semu.
Kesimpulan tentang kepribadian seseorang berdasarkan zodiak tidaklah selalu relevan dengan kenyataannya. Hal ini merupakan salah satu bukti nyata bahwa pseudosains adalah suatu ilmu yang tidak teruji keilmiahannya. Walaupun pseudosains tidak teruji secara ilmiah dan bukanlah ilmu yang valid namun banyak masyarakat yang masih mempercayai hal tersebut. Mereka cenderung mempercayai hal-hal itu karena pada dasarnya mereka membutuhkan validasi terhadap dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Namun kenyataannya perasaan tervalidasi yang muncul ketika membaca suatu ramalan atau deskripsi kepribadian merupakan sebuah Barnum Effect. Barnum Effect merupakan fenomena psikologis yang menyebabkan seseorang percaya bahwa deskripsi tentang dirinya itu berlaku khusus untuk mereka, padahal faktanya deskripsi tersebut bersifat umum. Contohnya adalah ketika kita membaca kepribadian suatu zodiak, dikatakan bahwa orang dengan zodiak virgo adalah seseorang yang perfeksionis dan teliti. Sebagian dari orang yang berzodiak virgo pasti akan merasa kalimat tersebut relevan dengan dirinya, padahal nyatanya sifat teliti dan perfeksionis tidak hanya ditemukan pada orang-orang dengan zodiak virgo, namun hal ini bersifat umum karena pada hakikatnya kepribadian manusia dipengaruhi oleh faktor internal, seperti kondisi fisiologi dan psikologi seseorang. Selain dipengaruhi oleh faktor internal kepribadian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti keadaan lingkungan sekitar dan cara didik keluarga, dan sama sekali tidak dipengaruhi oleh zodiak orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Barnum effect ini dapat memberi sugesti negatif pada seseorang apabila mereka terlalu mempercayai deskripsi kepribadian buruk ataupun ramalan buruk yang akan datang pada dirinya di waktu mendatang, namun barnum effect juga dapat memberi sugesti positif karena membuat mereka lebih percaya diri dengan diri sendiri dan keadaan masa depannya dengan mempercayai ramalan-ramalan baik yang ada.
Jadi, jangan asal menilai seseorang hanya dari zodiaknya saja ya!
Referensi:
Al Yusainy, C. (2015). Quo Vadis Psikologi sebagai sebuah Kajian Ilmiah? Buletin Psikologi, 23(1), 51. https://doi.org/10.22146/bpsi.10577
Catherine S. Fichten & Betty Sunerton (1983) Popular Horoscopes and the “Barnum Effect”, The Journal of Psychology, DOI:10.1080/00223980.1983.9915405