Konten dari Pengguna

Gaming Disorder: Implikasi, Justifikasi, Kontroversi, dan Solusi

Attila Eka Putra
Mahasiswa politeknik dengan program studi teknologi permainan, yang memiliki minat serta ketertarikan pada sektor kepenulisan dan literasi dengan topik skala makro, seperti psikologis, self-development, kisah inspiratif, dan finansial.
13 Agustus 2024 13:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Attila Eka Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang pria yang gagal menuntaskan misi game. Sumber: DC Studio/freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang pria yang gagal menuntaskan misi game. Sumber: DC Studio/freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gaming Disorder, yang mulai diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018, adalah fenomena yang semakin menarik perhatian. Ini merujuk pada perilaku bermain video game yang ekstrem, di mana seseorang mulai mengabaikan tanggung jawab dan hubungan sehari-hari. Artikel ini akan membahas dampak dari pengakuan gaming disorder dan mengeksplorasi apakah gangguan ini benar-benar merupakan masalah kesehatan mental yang sah atau hanya alasan untuk perilaku berlebihan dalam bermain game. Dengan melihat berbagai aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi, kami berharap dapat memberikan pandangan yang lebih mendalam mengenai isu ini.
ADVERTISEMENT

Definisi Gaming Disorder

Gaming Disorder adalah pola bermain video game yang ekstrem, di mana seseorang sering kali mengabaikan tugas dan tanggung jawab lain. WHO mendefinisikan gangguan ini sebagai situasi di mana game mendominasi kehidupan seseorang hingga menyebabkan masalah besar dalam fungsi sosial dan pekerjaan. Biasanya, orang yang mengalami gaming disorder akan kesulitan mengendalikan waktu bermain game mereka, meskipun ada dampak negatif yang jelas.

Implikasi dari Gaming Disorder

Kesehatan Mental

Gaming Disorder bisa berpengaruh serius pada kesehatan mental. Orang yang mengalami gangguan ini sering merasakan kecemasan dan depresi, karena mereka mungkin merasa terisolasi atau tertekan akibat fokus yang berlebihan pada game. Kondisi ini juga dapat menyebabkan gangguan tidur, karena pola bermain yang tidak teratur dan waktu tidur yang terganggu.
ADVERTISEMENT

Kesehatan Fisik

Dari segi kesehatan fisik, gaming disorder bisa berdampak pada kondisi tubuh. Gaya hidup yang sangat sedentari, akibat duduk lama di depan layar, dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah postur seperti nyeri punggung dan leher. Selain itu, paparan layar yang berkepanjangan bisa menyebabkan gangguan penglihatan dan ketegangan mata.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Secara sosial, gaming disorder dapat merusak hubungan dengan keluarga dan teman karena individu lebih memilih menghabiskan waktu bermain game daripada berinteraksi dengan orang lain. Ini juga dapat mengganggu prestasi akademik atau kinerja kerja, karena waktu dan energi yang dihabiskan untuk game. Dari sisi ekonomi, pengeluaran untuk membeli game dan perangkat keras bisa mempengaruhi keuangan pribadi.

Justifikasi dan Kontroversi

Argumen Pro

Beberapa orang mendukung pengakuan gaming disorder sebagai gangguan kesehatan mental karena mereka percaya ini memberikan validasi dan dukungan medis yang diperlukan. Dengan pengakuan ini, individu dapat mengakses terapi dan dukungan yang lebih baik. Selain itu, pengakuan ini dapat mempercepat penelitian dan meningkatkan kesadaran tentang dampak dari perilaku bermain game yang ekstrem.
ADVERTISEMENT

Argumen Kontra

Namun, ada juga kritik terhadap pengakuan gaming disorder. Beberapa berpendapat bahwa hal ini bisa menyebabkan stigmatisasi terhadap pemain game dan menyederhanakan masalah kesehatan mental yang mungkin mendasari perilaku tersebut. Ada yang merasa bahwa fokus seharusnya pada faktor-faktor yang lebih mendalam yang mempengaruhi perilaku bermain game, bukan hanya pada gangguan itu sendiri.

Solusi dan Penanganan

Efukasi dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran tentang gaming disorder di kalangan masyarakat, keluarga, dan profesional kesehatan. Program edukasi dapat membantu orang memahami gejala dan dampaknya.
Bantuan Profesional: Individu yang mengalami gaming disorder sebaiknya mencari bantuan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater. Terapi kognitif-perilaku (CBT) telah terbukti efektif dalam mengatasi gangguan ini.
Manajemen Waktu: Mengembangkan strategi untuk mengatur waktu bermain game, seperti menetapkan batas waktu dan memastikan keseimbangan antara aktivitas gaming dan tanggung jawab lainnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Alternatif: Mendorong partisipasi dalam kegiatan fisik dan sosial yang dapat mengurangi ketergantungan pada game. Aktivitas seperti olahraga, hobi, dan interaksi sosial dapat membantu mengalihkan perhatian dari game.
Dukungan Keluarga dan Teman: Membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman untuk membantu individu mengatasi gangguan ini. Dukungan emosional dan komunikasi yang terbuka sangat penting dalam proses pemulihan.
Pengembangan Regulasi: Mengembangkan kebijakan dan panduan di tingkat sekolah dan tempat kerja untuk mengenali dan menangani gaming disorder secara efektif.
Gaming Disorder adalah isu yang kompleks dengan dampak luas pada kesehatan mental, fisik, dan sosial. Meskipun pengakuan sebagai gangguan kesehatan mental bisa memberikan dukungan yang diperlukan, penting untuk mengambil pendekatan yang holistik dan berbasis bukti dalam menangani masalah ini. Dengan pendekatan yang seimbang dan solusi yang tepat, gaming disorder dapat ditangani dengan cara yang lebih konstruktif, membantu individu untuk mengembalikan keseimbangan dalam kehidupan mereka.
ADVERTISEMENT