Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Stoikisme: Cara Efektif Mengatasi Stres pada Mahasiswa
22 November 2024 15:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Affandi Abyanatha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengenal apa itu stoikisme?
Stoikisme atau Stoicism merupakan filosofi yang dikemukakan oleh Zeno pada abad ke-3 sebelum Masehi di Athena, Yunani. Filosofi ini kemudian dikembangkan oleh Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius. Stoikisme mengajarkan kita untuk fokus terhadap pengendalian diri, ketenangan batin, dan penerimaan terhadap hal-hal yang tidak dapat diubah. Manusia tidak bisa selalu mengontrol situasi yang terjadi, tetapi manusia bisa mengontrol respons terhadap situasi tersebut. Stoikisme dapat membantu kita untuk mengontrol emosi negatif dan melipat gandakan rasa syukur serta kebahagiaan yang kita rasakan.
ADVERTISEMENT
Stoikisme untuk mengatasi stres pada mahasiswa
Sebagai mahasiswa, pasti kita pernah merasakan stres dikarenakan oleh suatu tekanan atau tuntutan seperti tugas yang menumpuk, nilai yang tidak sesuai ekspektasi, harapan orang tua, serta masalah finansial. Salah satu cara yang tepat untuk mengatasi stres pada mahasiswa adalah menerapkan prinsip stoikisme. Menerapkan prinsip stoikisme dapat membantu mahasiswa untuk tenang dalam menghadapi situasi atau masalah yang terjadi. Berikut beberapa prinsip stoikisme yang dapat membantu mahasiswa dalam mengatasi stres.
1. Fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan
Sebagai mahasiswa kita harus fokus terhadap hal yang bisa kita kendalikan seperti belajar, membagi waktu, mengerjakan tugas dengan baik, dan sebagainya. Sementara itu, hal-hal seperti hasil nilai ujian atau tugas, reaksi dosen, serta tanggapan teman adalah hal yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali kita. Oleh karena itu jangan terlalu memikirkan hal-hal tersebut agar tidak menjadi tekanan, yang terpenting adalah kita sudah berusaha sebaik mungkin.
ADVERTISEMENT
2. Menerima kenyataan
Dalam stoikisme menerima kenyataan adalah bagian penting untuk menghadapi situasi yang terjadi dengan tenang. Sebagai mahasiswa, terkadang kita harus menghadapi situasi yang sulit, seperti mendapatkan nilai di bawah c, tidak lulus satu mata kuliah, masalah keuangan, dan lain-lain. Daripada berlarut-larut dalam penyesalan, lebih baik kita menerima sebagai kenyataan yang tidak dapat diubah dan memilih untuk belajar dari situasi tersebut agar menjadi lebih baik.
3.Mempersiapkan hal terburuk
Stoikisme mengajarkan kita untuk mempersiapkan hal terburuk yang mungkin terjadi, bukan untuk menjadikan kita pesimis, melainkan agar kita siap jika hal buruk benar-benar terjadi pada kita. Hal ini mengajarkan kita sebagai mahasiswa bahwa semua hal tidak bisa sesuai dengan apa yang kita inginkan.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa prinsip stoikisme yang bisa kita terapkan sebagai mahasiswa agar dapat mudah untuk mengatasi stres dikarenakan oleh tekanan akademis maupun non akademis. Dengan menerapkan prinsip-prinsip stoikisme tersebut dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih tenang dalam menghadapi segala situasi atau masalah yang terjadi di perkuliahan maupun di luar perkuliahan.