Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Upaya Meningkatkan Pertumbuhan Perekonomian Desa Buntar dengan Mendorong UMKM
8 Agustus 2024 6:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Agfanesa Oktananda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Buntar (19/07/2024) — Di tengah upaya untuk menguatkan ekonomi lokal, Tim II KKN Undip mengambil langkah maju dengan meluncurkan kolaborasi program kerja monodisiplin yang dilaksanakan oleh Agfanesa Oktananda (S1 Akuntansi - FEB Undip), Aulia Herdiyan Tachtiar (S1 Hukum - FH Undip), dan Finda Maulidya Sugiana (S1 Administrasi Bisnis - FISIP Undip). Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan digitalisasi dalam kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut, membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Adapun 3 program monodisiplin kolaborasi tersebut terdiri dari program yang dilaksanakan oleh Agfanesa yaitu UMKM Digital: Membangun UMKM Desa Buntar Melalui Edukasi dan Pendampingan Jual Beli Secara Online melalui Marketplace atau Media Sosial. kemudian program kerja kedua yang dilaksanakan oleh Aulia yaitu Ubi Societas Ibi Ius: NIB Sebagai Legalitas Edukasi dan Pendampingan mengenai tata cara pelaksanaan pendaftaran NIB sebagai tanda legalitas. Program kerja ketiga dilaksanakan oleh Finda yaitu Label Baru, Harapan Baru untuk UMKM Desa Yang Maju: Strategi dalam Optimalisasi Peningkatan Keberlanjutan UMKM di Desa Buntar.
Program UMKM Digital di Desa Buntar tidak hanya sekadar pelatihan, tetapi sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memberdayakan para pelaku UMKM dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan era digital. Melalui serangkaian sesi edukasi, mereka diajarkan cara efektif menggunakan platform online untuk memasarkan produk mereka, seperti marketplace dan media sosial Instagram.
ADVERTISEMENT
Purnomodadi, pemilik UMKM Keripik Singkong dan Marning Jagung 'Laila', mengungkapkan apresiasinya terhadap program ini. "Kami sangat senang dapat belajar dari mahasiswa KKN Universitas Diponegoro tentang strategi pemasaran online yang dapat membantu kami mencapai lebih banyak pelanggan," ujarnya.
Tidak hanya digitalisasi, salah satu pilar penting dari program ini adalah pendidikan mengenai kebutuhan akan Nomor Induk Berusaha (NIB). Langkah ini tidak hanya memastikan kepatuhan hukum bagi UMKM tetapi juga membuka akses lebih mudah terhadap berbagai bantuan pemerintah, termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Mahasiswa KKN telah membantu kami dalam proses pendaftaran NIB, memberikan perlindungan hukum yang sangat kami butuhkan dan memungkinkan kami untuk mengakses lebih banyak peluang bisnis," tambah Purnomodadi.
Selain digitalisasi dan pembuatan NIB, program ini juga mencakup revitalisasi branding dengan pembuatan label dan banner baru untuk produk-produk UMKM Desa Buntar. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan citra merek mereka dan menarik minat konsumen potensial di pasar yang semakin terhubung digital.
ADVERTISEMENT
"Label baru dan desain banner yang kami dapatkan melalui program ini telah memberikan produk kami identitas visual yang lebih profesional, memudahkan konsumen untuk mengenali produk kami di pasar yang luas," jelas Purnomodadi.
Dengan dukungan penuh dari Tim II KKN Universitas Diponegoro dan semangat kerja keras mahasiswa KKN, program kerja di Desa Buntar diharapkan dapat memberikan perubahan signifikan dalam ekonomi lokal.
Program-program tersebut merupakan tonggak penting dalam perjalanan menuju ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan integrasi teknologi dan pendekatan kolaboratif antara universitas, masyarakat, dan pemerintah, diharapkan desa Buntar siap menghadapi tantangan masa depan dalam penguatan UMKM lokal melalui digitalisasi, NIB, dan rebranding yang holistik dan berdaya guna.